TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Unggas mati di Kotamobagu terus bertambah. Setelah Kopandakan I, Sinindian, Biga dan Pontodon, kini giliran kelurahan Mongkonai, Kotamobagu Barat yang diserang virus mematikan. Ratusan ekor unggas jenis bebek dan ayam, mati mendadak, Sabtu (15/10).
Menindaklanjuti kasus kematian unggas tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi utara bersama Balai Keswan kembali turun ke Kotamobagu. Mereka langsung memusnahkan ratusan unggas di Mongkonai. Dari Hasil Pemusnahan ditemukan bertambah menjadi 152 ekor unggas.
“Beberapa hari lalu ada 141 ekor, hari ini sudah bertambah,” kata Kabid Peternakan dan Pertanian Kota Kotamobagu Manaf Pudul, Sabtu (5/10).
Kepala Balai Keswan Kesmavet Distanak Sulut Grace Sela melalui drh.Hanna Tioho menjelaskan, sebelum pemusnahan dilakukan desinfektan untuk pemutusan virus di lokasi kandang agar tidak berkelanjutan.
“Dari pemeriksaan cepat, unggas-unggas ini positif flu burung Tipe A,” terangnya.
Ia pun berharap kepada masyarakat agar langsung memberitahu ke dinas terkait jika menemukan ada ayam mati mendadak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Arie Bororing di dampingi oleh Kepala Bidang Peternakan Distanak Sulut Novly Wowiling menuturkan, pihaknya siap turun untuk melakukan pemeriksaan maupun pemusnahan flu burung agar tidak menyebar lagi.
“Jika ada yang mati langsung bakar dan tanam. Setelah itu bisa melapor ke Dinas Pertanian agar dilakukan penyemprotan,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu peternak dari Pontodon, Rinto Mokoginta mengaku mengalami kerugian besar adanya virus ini. Iapun berharap Pemkot secepatnya melakukan penanganan.
“Kalau perlu berikan disinvektan gratis ke masyarakat akar bisa dilakukan penanganan cepat. Kasian puluhan ayam kami mati. Untuk kerugian muncapai jutaan rupiah,” kata Rinto.
Terpisah, Dade Putong peternak asal Poyowa mengaku menghentikan sementara peternakan ayam potong.
“Pas ada isu flu burung, pas ayam-ayam kami habis panen. Kami akan berhenti dulu memelihara ayam, agar dampaknya tak kami rasakan,” keluhnya.(Mg2)