TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Masih ingat kasus tewasnya Meydi Paputungan (24) warga Pobundayan Kecamatan Kotamobagu Selatan yang tewas di pantai Deaga Kecamatan Pinolosian Tengah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) September lalu ?. Kasus yang sementara ditangani penyidik Polres Bolmong itu sudah mulai mendapat titik terang setelah keluarga meminta untuk melakukan otopsi.
Namun harapan pihak keluarga korban untuk mengungkap siapa pelaku rupanya tak kesampaian. Ini lantaran berdasarkan hasil otopsi pihak RS Umum Prof Kandow Manado.
“Dari hasil otopsi, korban meninggal akibat tengelam dan kelebihan air di dalam dada,” kata Kepala satuan reserse dan kriminal Polres Bolmong AKP Iver Manossoh Selasa (2/12/2014).
Meski dari hasil otopsi itu ada tanda kekerasan yang diakibatkan benda tumpul. Namun penyebab kematiannya bukan karena itu, tapi karena tenggelam, tambah Iver.
Pihaknya lanjut Iver i masih melakukan penyelidikan terhadap kasus itu. Sedangkan satu warga sudah ditahan yakni Mahyunis Masie alias Olo. Dia ditahan bukan karena kasus pembunuhan itu. Olo ditahan karena diduga menganiaya korban Meydi, sebelum Meydi ditemukan tenggelam. “Makanya ancamannya pasal 351 tentang penganiayaan bukan pembunuhan,” ujar Iver.
Diketahui tewasnya Meydi masih menjadi tanda tanya pihak keluarga. Bahkan sempat terjadi penyerangan salah satu rumah yang diduga pelaku pembunuhan.
Sekelompok orang mendatangi salah satu rumah dan langsung mengobrak-abriknya. Mobil mewah Toyota Rush DB 1525 KB tak luput dari pengursakan itu. Kaca dan deksel depan hancur setelah dihantam batu oleh sekelompok orang.
Setelah itu, anggota Satreskrim bergerak cepat dan menangkap empat paluku pengrusakan. Mereka yakni AP, SS, JP dan AM, keempatnya, warga Pobundayan. “Mereka ditangkap di rumah mereka masing-masing,” pungkas Ivero. Kuat dugaan motif pengrusakan itu terkait dengan kasus tenggelamnya kerabat mereka. (Has)