TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kapolres Bolmong AKBP William Simanjuntak tampak kebingungan menjawab pertanyaan wartawan seputar standard pelayanan tahanan di lembaga yang dipimpinnya. Rabu (7/1/2015) dia tampak di damping beberapa perwira mengundang sejumlah wartawan di restaurant Kota Terapung dalam rangka diskusi. Namun, dalam diskusi itu, tampak salah satu wartawan dari salah satu mempertanyakan Standard Operating Procedure (SOP) yang diterapkan di lembaga yang dipimpinnya.
“Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan tapi tak dijawab,” kata beberapa wartawan saat kembali dari restaurant itu.
Pertanyaan yang sengaja dilontarkan itu, mempertanyakan sejauh mana penanganan serta perlindungan para tahanan. Apalagi ada indikasi tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polisi kepada dua tersangka di sel Polres hingga berujung maut.
William sendiri saat menjelaskan, lebih banyak memberikan keterangan soal kronologis kejadian saja. Mantan Kasubdit Tipikor Polda itu mengatakan, kalau dia baru ada tersangka yang meninggal saat dia berada dalam perjalanan menuju Bolmut hadiri upacara pemakaman anggota Polisi yang tewas.
Namun meski demikian, dia berjanji akan mengusut kasus ini. Percayakan saja, saya berjanji akan mengusut kasus ini. Bahkan sudah membentuk tim. Kalau itu terbukti, tentu akan ada sangsi,” pungkasnya.
Diketahui beberapa pertanyaan yang sempat dilontarkan beberapa wartawan yakni sudah sejauh mana penanganan terkait tewasnya oknum anggota Polsek Kaidipang. Selain itu, siapa yang bertanggung jawab tewasnya salah satu tahanan di dalam sel Polres, lantas bagaimana SOP yang diterapkan di Polres Bolmong kepada para tahanan di dalam sel, serta dugaan terjadi pelanggaran HAM di Polres Bolmong. (Has)