TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Mental oknum-oknum pejabat di lingkungan pemeritah Kota Kotamobagu (KK) tak seperti yang diharapkan. Disejumlah kesempatan, Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara terus menyerukan agar pejabat Pemkot terus menjadi contoh sebagai pengayamon, serta pelayanan kepada masyarakat. Namun, apa yang menjadi intruksi Wali Kota itu, rupanya tak diindahkan. Malah lebih menunjukan sikap arogansi.
Seperti yang ditunjukan salah satu pejabat eselon III, di lingkup Pemkot Kotamobagu. Kepala Bagian Ekonomi Ham Rumoroi ini, ternyata memiliki sikap arogan terlebih kepada wartawan.
Belakangan diketahui, Ham pernah ajak salah satu wartawan untuk adu jotos. Itu terjadi lantaran Ham kesal dengan pemberitaan. Ham sendiri bahkan sempat mengancam oknum wartawan itu dan mengaku ngaku jika dirinya sudah 12 kali masuk keluar bui.
Kano Tontolawa misalnya, pernah mengalami hal itu. Wartawan disalah satu media cetak regional ini mengaku, sempat bersitegang dengan Ham.
“Dia (Ham Red) pernah mencari saya. Itu hanya karena soal pemberitaan. Dia sempat ancam saya dan mengatakan jika dirinya sudah 12 kali masuk bui,” beber Kano.
Kano menceritakan, kekisruhan dengan Kabag Ekonomi itu lantaran pemberitaan terkait soal netralitas ASN untuk tidak terlibat politik praktis. Namun rupanya Ham salah menafsirkan sehingga berujung saling ancam pada 23 September 2016 lalu .
Kendati demikian, persoalan tersebut tak berselang lama karena sudah diselesaikan secara damai. Kano sendiri mengaku sudah bertemu dengan Ham dan keduanya sudah saling meminta maaf, tuturnya.
Tak berselang lama, kejadian serupa ternyata terulang lagi. Setelah mengancam Kano, kembali wartawan media cetak lokal BMR diperlakukan tidak sopan oleh pejabat ini. Harry Triadmojo salah satunya. Wartawan yang bertugas di lingkup Pemkot Kotamobagu dapat semprotan kata-kata kasar. Itu terjadi di depan kantor DPRD saat sejumlah pejabat dan para ASN akan menghadiri acara paripurna di gedung DPRD Kamis (24/11/2016) pekan lalu. Diduga Ham kesal karena menyangkut dengan pemberitaan di media.
“Sebelum kejadian di depan gedung DPRD, Pak Kabag sudah memaki melalui telepon sebanyak empat kali. L**i ngana, dimana ngana?,” kata Harry.
Harry mencertikan, sesampainya di kantor DPRD dengan tujuan untuk menjelaskan soal keluhan warga dalam berita Raskin, malah, kembali mendapat kata-kata makian.
“L**i betul ngana, mo jelaskan bagimana kalau so ditulis. Kalau ingin rasa ini (sambil mengepal tangan),” kata Harry menceritakan kronoligis kejadian tersebut.
Ham sendiri sampai berita ini dipublis, tak menjawab pertanyaan wartawan ketika dikonfitmasi beberapa kali lewat telepon. Disms pun juga demikian.
Sekretaris PWI Kotamobagu Gunadi Mondo menyayangkan perilaku mental pejabat tersebut. Gunadi berharap Wali Kota Tatong Bara bisa melakukan evaluasi kembali soal psikologis oknum pejabat tersebut.
“Terlebih yang bersangkutan mengeluarkan kata-kata kasar hingga memaki wartawan di depan para pejabat lainnya,” kata Gun.
Harusnya kata Gun, jika ada pemberitaan yang tidak sesuai maka mintalah hak jawab, jangan mengambil tindakan sendiri apaterlebih mengajak wartawan adu jotos. (Mg2)