
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Kotamobagu terus ditekan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu. Ini terlihat dari perjuangan untuk melobi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Swadaya) di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beberapa lalu. Sebanyak 295 rumah dan 50 Kepala Keluarga (KK) di 4 kecamatan se Kota Kotamobagu menerima bantuan tersebut dan saat ini dalam proses penyerahan material baik pabrikan dan non pabrikan.
“Kita terus berupaya menekan rumah tidak layak huni sehingga Kotamobagu bisa bebas dari RTLH ini. Nah, salah satunya dengan program BSPS yang kemarin lewat usulan kita di pusat, disetujui sebanyak 295 rumah untuk masuk dalam program itu. Saat ini sudah diserakan bahan pabrikan. Tetapi, dalam waktu dekat kita juga akan menyerahkan bahan non pabrikan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Sande Dodo .
Sande menambahkan, pihaknya akan terus mengawal realisasi dari program BSPS ini hingga tuntas. Mulai dari pengadaan bahan hingga pembangunannya.
“Pemkot, Dinas PU, Camat hingga jajaran Lurah dan Sangadi akan mengontrol proses pelaksanaan RTLH ini hingga selesai. Kita akan mengkoordinir proses pembangunannya yang dilakukan oleh penerima program ini,” tambahnya.
Untuk diketahui, bantuan BSPS dan RTLH ini bernilai Rp 4.015.000.000. Dari usulan Dinas PU Pemkot sebanyak 800 unit rumah, baru 275 rumah yang terakomodir. Sisanya akan diusulkan kembali di APBN tahun anggaran 2017 mendatang.
“Masih ada penerima yang belum tercover, tetapi kita akan kembali usulkan di tahun 2017. Semua penerima telah kita survey, bersama dengan tim dari Kementrian PU PERA,” ujarnya. (Mg2)