TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Pencairan Tunjangsan Sertifikasi Guru (TSG) di triwulan satu tahun anggaran 2016 masih Kurang Jelas alias KJ. Pasalnya, memasuki akhir triwulan satu ini, tanda-tanda pencairan belum nampak bagi para oemar bakrie ini. Hal ini diutarakan guru sertifikasi, Rabu (30/3) kemarin.
“Belum ada informasi soal pencairan tunjangan sertifikasi. Besok sudah akhir triwulan I. Kami berharap pencairannya tidak terlambat,” sebut sang guru yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Menanggapinya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Kadri Bangol mengakui, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis), dan petunjuk pelaksana (juklak) pencairan tunjangan tersebut.
“Belum ada juknis dan juklaknya. Kalau sudah ada kita masih menunggu lagi SKTP kemudian memverifikasi berkas guru yang bersangkutan. Jika sudah sesuai, baru dilakukan proses pencairan. Ada 995 guru, dan pengawas yang sudah bersertifikasi. Sisanya ada 600-an yang belum bersertifikasi,” kata Kadri.
Terkait alokasi anggaran TSG, Kadri mengungkapkan belum mengetahui angka pastinya. Pihaknya masih menunggu proses transfer dana dari pemerintah pusat, ke rekening kas umum daerah (RKUD).
“Anggarannya belum masuk, jadi belum diketahui angka pastinya. Setiap tahun anggarannya berubah, karena selalu ada perubahan jumlah guru bersertifikasi, baik yang baru atau yang pensiun,” ungkap Kadri.
Kadri menjelaskan, besaran TSG yang diterima setiap guru adalah sebesar satu kali gaji pokok, dengan mekanisme pencairan langsung ke rekening penerima.
“Pencairannya setiap triwulan,” jelas Kadri.
Disis lain, para guru diminta untuk terus meningkatkan kualitas belajar mengajar.
“Besaran tunjangan yang diterima harus sebanding dengan kinerja. Artinya, kualitas belajar mengajar harus terus ditingkatkan lagi,” tegas Kadri. (Rez)