TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Gagalnya Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu meraih Adipura di tahun 2015 ini, dipandang berbeda oleh Wakil Walikota (Wawali) Kotamobagu, Jainuddin Damopolii. Menurutnya, Pemkot tak berorinetasi pada Adipura, tapi sasaranya bagaimna lingkungan harus bersih dan sehat.
“Adipura itu bukanlah tujuan. Apa mamfaat dari Adipura?. Ujung-ujungnya hanya jadi bahan pencitraan saja. Kalau dapat (Adipura), Walikota yang dipuji. Kalau tidak dapat, Walikota juga kena’ imbasnya. Padahal, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, merupakan tanggung jawab semua elemen. Terutama masyarakat,” ujar Wawali, Rabu (18/11) kepada sejumlah wartawan.
Ia menambahkan, diperlukannya kesadaran masyarakat untuk terlibat langsung dalam membersihkan lingkungan. Beberapa cara pun akan dirumuskan Pemkot untuk memaksimalkan peran masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Sehingga, ketika tingkat lingkungan teruji kebersihan dan sehat, secara otomatis piala Adipura bisa dimenangkan, dan masyarakat yang merasakan.
“Jangan PNS yang turun membersihkan. Itu bisa mengganggu pelayanan di kantor. Oleh karena itu, butuh kerjasama seluruh pihak. Kami berharap masyarakat bisa meningkatkan kesadaran soal lingkungan bersih dan sehat,” ujarnya. (Has)