TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Kisruh antara mahasiswa, staf dengan pihak rektorat di Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) terus menimbulkan spekulasi. Mulai dari tingginya pembayaran SPP namun gaji para staf di kampus itu sangat kecil.
Spekulasi itu berujung timbul dugaan terjadi persoalan pengelolaan keuangan seperti yang dituding para mahasiswa dan staf saat aksi demo.
Namun menurut Pembantu Rektor II bidang keuangan UDK Indah Samuel, jika dihitung antara operasional selama satu semester, tidak akan mencukupi. Dia menjelaskan, dengan jumlah mahasiswa yang hanya berjumlah 70 orang, tidak seimbang dengan gaji ditambah dengan operasional lainnya seperti bayar air, listrik dan lainnya.
“Jika dihitung selama satu semester, kebutuhan dana mulai dari gaji hingga operasional lainnya, berjumlah 500 juta. Nah, dengan kondisi jumlah mahasiswa saat ini, apakah cukup?,” papar Indah.
“Jadi mana mau seimbang. Sementara jumlah mahasiswa hanya 70 orang,” tambahnya menjelaskan.
Upaya dan perbaikan manajemen di Kampus UDK perlahan-lahan mulai dibenahi pasca dia dipercayakan memenang Wakil Rektor II yang membidangi keuangan.
Memang sebelumnya sempat dihitung untuk penyesuaian gaji kata Indah. Ada lima komponen yang menjadi dasar. Mulai dari tunjangan struktural, lama bekejra, pendidikan jabatan fungsional. Namaun melihat kondisi seperti kata dia, tidak bisa dipaksanakan.
“Sudah sempat berkonsultasi dengan pengurus yayasan, tapi jabawan mereka tidak bisa dipaksakan untuk kenaikan gaji,” kata dia.
Hitungan untuk penyesuaiakn gaji itu dilakukan karena waktu itu masih terdapat 200 mahasiswa yang belum diwisuda. Namun setelah 200 mahasiswa itu diwisuda, ternyata tidak memungkinkan.
Kendati sudah bernaung di yayasan baru dibawa Pemkot Kotamobagu, namun masih kami yang mengelolah karena Pemkot sendiri belum bisa mendanai.
“Soal bantuan hibah dari Pemkot itu bukan dalam bentuk uang. Tapi dalam bentuk pengembangan sarana dan prasarana dan peralatan,” katanya.
Pengelolaan keuangan sejak Maret sudah dikelolah dengan cara pembayaran lewat bank. Dan Alhamdulilah setelah berangsur sudah ,mulai tertata karena lewat satu pintu.
“Jadi permintaan naik gaji, harusnya fakultas yang bekerja mencari mahasiswa. Yang kerja itukan fakultas bukan Rektor. Bagaimana caranya untuk bersosialisasi supaya tiap tahun mahasiswa bisa bertambah,” katanya.
Penulis: Hasdy