TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Apel siaga Lilin Samrat yang digelar di halaman Mapolres Kotamobagu terjadi insiden kecil yang melibatkan Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan dengan salah satu karyawan Jasa Raharja Muhamad Gunawan Londa Jumat (21/12/2018) .
Kejadian itu terjadi di depan kantor Mapolres Kotamobagu sekitar pukul 08.00 Pagi saat apel siaga Lilin Samrat dimulai.
Insiden itu berawal rombongan wakili Walikota berpasan dengan Londa dengan kondisi jalan disesaki puluhan kendaraan dan saling bersentuhan kaki.
Namun Muhamad Gunawan Londa rupanya tak terima dengan sikap dan perlakukan Wakili Walikota.
Menurut Londa, ia tak menyangka kejadian itu terjadi dengan orang nomor dua di Kota Kotamobagu yang baru terpilih di Pilkada Kotamobagu.
“Sebagai pejabat Negara, Pak Nayodo seharusnya bersikap lebih arif dan menahan emosinya. Saya dipermalukan di depan orang. Apaterlebih saya menggunakan seragam,” kata Londa saat menceritakan peristiwa itu kepada sejumlah wartawan usai apel siaga Jumat (21/12/2018).
Londa menceritakan, bahwa Wakil Walikota sempat memegang kerak kemejanya. Hal itu tidak menggambarkan sebagai pemimpin yang pengayom kepada masyarakat. Di mana menurut Londa, aksi itu ditunjukan di hadapan orang.
“Yang dia tidak tahu, saat Pilkada kemarin, saya bersama keluarga mendukung dia. Itulah yang membuat saya kecewa,” ungkapnya.
Kendati demikian, saat insiden itu terjadi, dia sudah meminta maaf. Karena dia tahu orang tersebut adalah Wakil Walikota.
Kendati demikian, meski Nayodo merupakan seorang pejabat Negara, tetapi Londa mengaku tak terima atas perlakuannya. Apaterlebih aksi yang ditunjukan itu, sudah menjatuhkan martabatnya.
Namun terpisah Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan menjelaskan duduk persoalan mengapa hingga terjadi insiden tersebut.
Mantan Ketua KPU Kotamobagu dua periode itu menjelaskan, saat menghadiri undangan apel siaga Lilin Samrat, tiba-tiba berpasan dan dia nyaris jatuh karena kakinya tersalib oleh Londa.
dia menceritakan, konfisi mobil tak memungkinkan untuk masuk karena sudah full. Mereka akhirnya memilih parkir di luar dan jalan kaki menuju halaman Mapolres.
“Kondisi jalan sudah full sehingga kendaraan diparkir di luar dan saya memilih jalan kaki,” kata Nayodo.
Namun saat bergegas masuk, tiba-tiba kakinya tersalib dan membuat dirinya nyaris jatuh.
“Saya curiga, jangan-jangan dia sengaja menyalib kaki saya. Sontak saya naik pitam. Namun setelah dia mengetahui saya, dia sudah meminta maaf. Ya sudah, langsung saya menuju halaman Polres” kata Nayodo menjelaskan.
Menurutnya, insiden itu terjadi secara spontanitas. Sebagai manusia biasa kata Nayodo, tentu wajar jika beremosi karena selain nyaris jatuh, kejadian itu terjadi di depan publik.
Penulis: Hasdy
Wajar aja toh. Miris