TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Keluhan Para pedagang di kios Pasar 23 Maret, yang baru dibangun, dengan alasan tidak ada pelanggan yang datang mengunjungi pasar tersebut, langsung ditanggapi Pemkot Kotamobagu. Untuk itu Wakil Walikota (Wawali) Jainuddin Damopolii, melakukan pemantauan langsung di Pasar 23 Maret serta Pasar Serasi Kotamobagu, Selasa (23/2) sekitar pukul 08.00 Wita.
Dikatakan Wawali Damopolii setelah cek lapangan tentang laporan dan keluhan beberapa pedagang di Pasar 23 Maret, membuat pemerintah harus segera bertindak mencari solusi soal kekosongan yang terjadi pada kios dan lapak di Pasar 23 Maret.
“Saya pagi tadi langsung mengecek apakah benar pasar tersebut kosong, dan memang benar. Alasan mereka karena sepi pembeli, ini kan mubajir pembangunan Pasar 23 Maret kemudian tidak ditempati. Ternyata setelah dievaluasi peran Inde Indelah yang membuat para pelanggan ini banyak mengunjungi pasar terlebih saat pagi hari” ujar Jainuddin, pagi tadi.
Lanjutnya, untuk solusi Pasar 23 Maret yang sepi pengunjung, maka pemerintah akan memindahkan para Inde Inde untuk berdagang di lapak atau disamping kios Pasar 23 Maret.
“Ternyata Inde Inde ini jadi rebutan di pasar bahkan jadi primadona bagi para pembeli sehingga itu mereka akan dipindahkan ke kawasan Pasar 23 Maret, sehingga tempat itu akan ramai dan kios mulai ditempati pedagang. Juga keuntungannya kawasan Pasar Serasi trotoarnya tidak semrawut lagi,” tegas wawali.
Sementara kata Wawali masalah lain yang didapat di lapangan, ada indikasi para pedagang enggan menempati kios bahkan lapak di Pasar 23 Maret adanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang meminta retribusi secara ilegal yang cukup tinggi nominalnya.
“Jadi Inde Inde ini setuju untuk dipindahkan, namun mereka meminta agar tidak membayar di Pasar 23 Maret, hanya saja mereka cuma membayar retribusi yang sudah ditetapkan pemerintah, dan apabila ada yang meminta retribusi yang dianggap ilegal langsung melaporkan ke instansi terkait,” ujar Jainuddin. (rez/ryo)