TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Aksi demo di kantor cabang PLN Kotamobagu Senin (6/5/2014) bukan hanya melibatkan para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bolaang Mongongdow Raya (BMR), akan tetapi hingga melibatkan puluhan anggota DPRD.
Aksi demo ke perusahan milik negara itu, mempertanyakan soal pemadaman listrik yang kian meresahkan warga.
Demo yang diawali di gedung DPRD Kotamobagu itu sebenarnya hanya mendesak agar pihak DPRD memanggil pihak PLN untuk dipangil hearing, guna mempertanyakan pemadaman listrik yang kerap bikin meresahkan. Namun, tuntutan itu juga ternyata mengundang simpati pihak DPRD.
“Karena ini murni tuntutan dan sudah meresahkan, baiknya sama-sama kita ke kantor PLN,” kata anggota DPRD Kotamobagu Begie Gobel, Agus Supriyanta.
Mereka dari kantor DPRD berjalan kaki menuju kantor PLN. Melewati kantor DPRD Bolmong yang berada di jalan Paloko Kinalang, sejumlah anggota DPRD Bolmong pun ikut bergabung, termasuk ketua DPRD Welty Komaling serta sejumlah ketua fraksi dan ketua komisi.
Namun saat memasuki halaman kantor PLN, mereka dihadang sejumlah security di depan pintu masuk. Sempat terjadi saling dorong antara para mahasiswa serta anggota keamanan dari Polres Bolmong. Puluhan mahasiswa dan sejumlah anggota DPRD itu tertahan selama hampir 20 menit di depan pintu masuk tanpa ada alasan yang jelas.
Akhirnya setelah bernegosiasi, mereka akhirnya diperkenankan masuk dan bertemu dengan pihak PLN. (Has)