TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Musim penghujan, berdampak pada harga kebutuhan pokok. Berdasarkan pantauan totabuan.co di pasar tradisional 23 Maret Kotamobagu, harga bawang merah misalnya, sebelumnya dijual 45.000 ribu perkilogram, kini dijual 60.000 perkilogram. Sedangkan harga Cabai sebelumnya, hanya dijual 80 ribu perkilogramnya, kini harganya mencapai 100 ribu perkilogram.
Menurut beberapa pedagang, di Pasar 23 Maret Kotamobagu, kenaikan harga ini disebabkan kondisi cuaca saat ini, yang mengakibatkan kurangnya stok atau persedian. Hal ini yang menyebabkan, para pedagang terpaksa menaikan harga kebutuhan pokok.
Anto Panema (45), pedagang di Pasar 23 Maret mengatakan, kenaikan harga ini disebabkan selain karna cuaca yang tidak stabil, juga karna kurangnya stok yang masuk. “Prediksi harga kebutuhan, akan bertahan dan bahkan bisa lebih naik beberapa waktu ke depan,” kata Anto.
Rini Paputungan (38) mengatakan para pedagan tak mau merugi dengan kondisi saat ini. Selain stok kebutuhan berkurang, kondisi cuaca tak menentu.
“Jika nantinya cuaca tetap terus seperti ini, tentu semua harga bahan akan naik. Dan kami sebagai pedagang tidak mau rugi, kami hanya mengikuti harga di tingkat pemasok. Jika harga mereka tinggi tentunya kami juga akan menaikkan harganya,” kata Rini.
Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Kotamobagu Herman Arai mengaku kenaikan harga ini disebabkan karna kurangnya stok. Hal ini karena dipengaruhi cuaca. Kenaikan ini kata Herman, bukan hanya di Kotamobagu, akan tetapi dibeberaoa daerah lainnya. “Kenaikan harga kebutuhan pokok, terjadi dibeberapa daerah. Maka dari itu dari pihak kami akan tetap terus memantau harga di lapangan,terlebih harga bahan pokok,” kata Herman.
Penulis: Nanang