TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kotamobagu menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Kesbangpol Irianto Mokoginta. Rapat yang digelar di aula kantor Pemkot itu guna menyikapi peristiwa yang terjadi di tanjung Balai Sumatra Utara.
Menurut kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Kotamobagu, Irianto Mokoginta, pemerintah harus mengambil langkah cepat dan antisipatif agar masyarakat tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan berbagai informasi yang sengaja memprovokasi.
“Masyarakat harus cerdas menerima informasi yang diterima. Jangan mudah terpancing apalagi informasi di media sosial,” kata Irianto, Senin (1/8/2016).
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Kotamobagu, Ustad Dani Pontoh mengatakan FKUB rutin melaksanakan pertemuan setiap bulan dan membicarakan tentang kerukunan beragama di Kota Kotamobagu.
“Untuk hari ini, kami (red- FKUB) khusus membahas tentang langkah antispatif atas peristiwa yang terjadi di Tanjung Balai,” kata Dani.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat Kota Kotamobagu untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama yang sudah terbangun sejak lama di wilayah Kota Kotamobagu.
“Derasnya informasi di media sosial mempunyai dampak yang sangat signifikan. Jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak bertanggungjawab,” imbau Dani.
Sebagai Informasi, rapat koordinasi FKUB dibuka oleh Wakil Wali Kota Drs Jainudin Damopolii dan dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) diantaranya, Dandim 1303 Bolmong Letkol INF Sampang Sihotang, Kapolsek Urban Kotamobagu Kompol Efendi Tubagus, Kejari Kotamobagu Dasplin SH serta perwakilan pimpinan umat beragama.(**)