TOTABUAN.CO SPORT– Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 sudah bergulir sejak Maret lalu telah usai. Dari total 4.058 atlet muda yang mengikuti audisi di delapan kota, 139 peserta lolos ke babak final yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 8-10 September 2017.
Dari babak final, terjaring 67 atlet yang masuk ke tahap karantina pada 11-15 September. Selama sepekan, puluhan pebulutangkis muda tersebut kembali diseleksi oleh jajaran Tim Pelatih PB Djarum hingga akhirnya terpilih 29 atlet yang mendapatkan beasiswa.
Dari 29 atlet salah satunya Fadillah Adia Mekah Rivai (10) yang merupakan atlet PB Loku Kota Kotamoabagu. Siswi SDN 2 Sinindian Syarudin Rivai dan Tensi Mokoginta itu masuk dalam daftar atlet penerima beasiswa dari PB Djarum.
Dari kelompok umur U-11, terdapat sembilan atlet putri dan enam atlet putra yang lolos. Sementara dari kelompok umur U-13, enam atlet putri dan delapan atlet putra terpilih mendapatkan beasiswa.
Mereka yang dinyatakan lolos dalam seleksi terkahir bakal mendapatkan berbagai fasilitas dan beasiswa. Sepert latihan di PB Djarum dengan akomodasi, makan, sampai peralatan bulutangkis. Mereka juga akan diberikan kesempatan bertanding di turnamen nasional dan internasional.
Diketahui pada audisi yang digelar PB Djarum, PB Loku berhasil mengirim dua utusan yang lolos pada seleksi yang dilaksanakan PB Djarum di Manado beberapa waktu lalu. Mereka adalah Alkatib Grendly Lumintang (9) dan Fadillah Adia Mekah Rivai (10). Namun sayangnya Grendly belum berhasil lolos. Padahal putra pasangan Fenti Lumintang dan Siska Rantung itu sempat masuk dalam tahapan karantina.
Kendati demikian bagi Grendly itu tidak jadi persoalan. Hal itu menjadi motivasi bagi siswa yang duduk di bangku kelas dua SDN Sinindian ini.
Seperti dilansir Detik.com, audisi tahun ini terbilang unik karena adanya audisi U-11 putra maupun putri.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengatakan, akan melakukan melakukan penyesuaian terutama dalam sisi pengasuhan mereka. Sebab di Indonesia jarang ada penggemblengan atlet-atlet U-11 yang masih muda belia.
“Usia mereka tergolong masih memerlukan perhatian, arahan, dan bimbingan, dari orang tua. Suasana kangen rumah itu pasti jelas ada. Sementara masuk asrama di PB Djarum di Kudus ini merupakan hal yang berbeda buat mereka. Lantas untuk urusan di lapangan bulutangkis, kami akan utamakan pembentukan teknis dasar dan skill,” ujarnya.
Menurut Fung, mereka akan mendapat berbagai fasilitas. akan didapatkan para atlet yang mendapatkan beasiswa sepert latihan di PB Djarum berikut dengan akomodasi, makan, sampai peralatan bulutangkis. Mereka juga akan diberikan kesempatan bertanding di turnamen nasional dan internasional.
Fung mengungkap bahwa pada fase-fase terakhir jelang pengumuman, para pebulutangkis muda ini mampu menunjukkan performa terbaik mereka.
“Secara teknis maupun cara permainan memang perlu perbaikan. Tapi pada tahap akhir atau Grand Final, mereka mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka sehingga sulit bagi kami untuk menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan beasiswa,” papar Fung, di GOR Djarum, Jati, Kudus.(**)
Berikut nama-nama peserta lolos Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017:
U-11 Putri
– Devira Angelica Pascoal (Kota Manado)
– Christabel Calista Purwanto (Kota Semarang)
– Atresia Naufa Candani (Solo)
– Allensya Anally Yullyana (Kabupaten Bandung)
– Angelita Magdalena Yusup (Kabupaten Bandung)
– Nurul Tetra Junia Br Matondang (Sumatera Utara)
– Fadillah Adia Mekah Rivai (Kota Kotamobagu)
– Gusti Ayu Komang Sanita Cinta (Kabupaten Buleleng)
– Hawa Kahla Humairoh (Kabupaten Wonosobo)
U-13 Putri
– Agatri Wibowo (Kota Serang)
– Stephanie Cornelia Vanessa (Jawa Tengah)
– Melly Damai Setiani (Riau)
– Aura Ihza Aulia (Pati)
– Violeta CahyaMayda (Kebumen)
– Nazura Trisyah (Kabupaten Aceh Barat)
U-11 Putra
– Maharishiel Timotius Gain (KabupatenBanyumas)
– Calvin Kennedy Chendrawinata (Riau)
– Alga FauziHarfani (KabupatenKebumen)
– Billy Purwangsa (Bandung)
– Arga Rabbani Abyasa (KabupatenBanyumas)
– Muhammad RizkiMubarok (Solo)
U-13 Putra
– Salman Nur Fauzi (Sukabumi)
– Michael Owen (Bandung)
– Alfonsus William (Kota Palembang)
– I Made Vemas Saifulihza Afrizal (Magelang)
– Zuhdi Fauzul Hakim (KabupatenDemak)
– Dewangga Surya Negara (KabupatenBoyolali)
– Muhammad Bangkit Satria Wibowo (Kota Semarang)
– Regzi Albert Tamahari (Kota Makassar)