TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Puluhan pedagang yang berjualan di Kompleks Terminal Serasi Kota Kotamobagu boleh bernafas lega terkait rencana pemerintah untuk melakukan pengosongan kompleks mereka berjualan.
Berdasarkan surat pemberitahuan dari Pemkot Kotamobagu yang ditandatangani Kadis Perhubungan Nasli Paputungan, meminta kepada pedagang yang mendapat surat ataupn pemberitahuan segera mengosongkan areal tersebut dan meminta mencari lokasi lain.
Namun, pihak DPRD meminta agar rencana tersebut ditangguhkan sambil menungguh disiapkannya lokasi baru bagi para pedagang yang berjulana di kompleks terminal Serasi.
Dalam pertemuan yang dipimpin wakil Pimpinan DPRD Kotamoagu Djelantik Mokodompit itu menghasilkan kesimpulan bahwa rencana tersebut ditangguhkan sambil menungguh loksi yang disiapkan oleh pemerintah.
“Iya, kesimpulannya ditangguhkan dulu. Harusnya, sebelum untuk dilakukan pengosongan, pemerintah sudah harus menyiapkan lokasi bagi pedagang untuk berjualan,” kata Djelantik usai pertemuan dengan puluhan pedagang.
Pertemun itu dihadiri para anggota DPRD lainnya. Seperti Ishak Sugeha (Demokrat), Deby Jusran Mokolanot (PKB), Hery Angky Koloay (Gerindra), Fahrian Mokodompit (Golkar) dan Herdy Korompot (Golkar).
Selain itu Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Herman Aray, Kepala Dinas Perhubungan Nasli Paputungan dan Kepala Dinas Satpol PP Dolly Zulhadji serta para pedagang.
Menurut Ketua DPD II Partai Golkar Kotamobagu ini, rencana pengosongan kios milik 24 pedagang tersebut, tidak etis dilakukan tanpa menyiapkan lokasi baru bagi para pedagang.
Dalam hasil dengar pendapat itu juga, DPRD meminta agar dinas terkait untuk tidak melakukan penagihan retribusi tanpa ada dasar apapun. Menurutnya bahwa itu adalah pungutan liar.
“Jadi, tidak ada lagi penagihan penagihan yang tidak ada dasar hukumnya. Jika ditemukan tolong dilaporkan,” tegasnya.
DPRD akan terus mengawal apa yang menjadi kepentingan bagi masyarakat. Terlebih terkait soal hak dan menyangkut dengan kehidupan para pedagang.
Politisi PKB Debby Jusran Mokolanot menambahkan, menyangkut aspirasi masyarakat pedagang, DPRD tidak akan menutup mata. Hal ini dilakukan karena, ini menyangkut dengan tugas dan tanggungjawab mereka yang duduk sebagai wakil rakyat.
“Jadi semua sudah sepakat bahwa rencana tersebut ditangguhkan sambil menungguh relokasi yang baru,” tambahnya.
Kadis Perhubungan Kotamobagu Nasli Paputungan menjelaskan, bahwa surat yang dikeluarkan untuk pengosongan kios di kompleks terminal tersebut, karena lokasi terminal tersebut sudah sangat semraut.
Dia beralasan, bahwa fungsi terminal itu yakni untuk menurunkan dan atau menaikkan penumpang. Namun selama ini kat Nasli, tidak demikian.
“Selama ini kompleks terminal Serasi sudah sangat semaraut. Bahkan banyak kios yang ada di kopleks terminal sudah mengganggu aktivitas bagi para sopir yang menaik dan menurunkan penumpang,” jelasnya.
Selain itu kata Nasli, rencana setelah pengosoongan itu, kendaraan yang biasa parkir di kompleks pasar bisa diparkir di samping areal terminal.
Sebelumnnya para pedagang yang dibawa koordinator Sofyan Bede melakukan orasi di depan kantor DPRD.
Namun usai pertemuan, dia mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada pihak DPRD yang telah memfasilitas mereka.
Sofyan mengatakan, tempat yang sehari-hari bagi para pedagang mengais rezeki, akan gusur tanpa ada alasan yang jelas.
Sofyan menjelaskan, bukan hanya 24 pedagang yang berjualan di kompleks terminal, akan tetapi ada 43 pedagang. Namun, mengapa hanya 24 pedagang yang mendapat surat dan meminta untuk segera pindah.
Sesuai dengan surat pemberitahuan dari Pemkot Kotamobagu yang ditandatangani Kadis Perhubungan Nasli Paputungan, meminta kepada pedagang yang mendapat surat ataupn pemberitahuan segera mengosongkan areal mereka berjualan.
Para pedagang mengaku, mereka bingung terkait sikap pemerintah yang mengeluarkan surat untuk mengosongkan areal tersebut. Selain meminta mengosongkan areal tempat mereka berjualan, para pedagang juga bingung karena tidak ada jaminan dari pemerintah soal tempat mereka berjualan.
Penulis: Hasdy