TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Meski di Pasar Serasi dan 23 Maret Kotamobagu belum beredar daging gelongongan, namun para pembeli patut waspada.
“Semua bisa terjadi. Apalagi BBM sudah naik, pasti ada saja oknum-oknum mencoba memanfaatkan untuk meraih keuntungan lebih. Sehingga kami akan mengawasi semua aktivitas di pasar setiap harinya,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal (Disperindagkop) Kotamobagu, Herman D Arai.
Jika menemukan lanjut Herman, langsung akan ditangkap dan diserahkan kepada pihak berwajib.
“Karena itu urusannya polisi, kami selaku dinas terkait hanya sebatas mengawasi dan mengatisipasi,” terangnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kotamobagu, Dolvi Paat mengaku siap ikut mengawasi aktivitas di pasar.
“Selaku organisasi yang menaungi, kami siap bekerja sama dengan dinas terkait untuk memantau sehat atau tidak daging yang dijual di pasar,” terang Dolvi.
Disamping itu, ia berharap agar pemerintah selalu melakukan upaya-upaya untuk melindungi pembeli di dua pasar tersebut.
“Selain menjaga adanya bahan yang dijual tidak sehat, pemerintah juga harus andil dalam menentukan harga di pasar. Agar para pembeli tidak mudah kelabui pedagang dengan menjual dengan harga lebih mahal,” harapnya. (Has)