TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Kotamobagu memastikan pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kebutuhan pokok di pasar tradisional masih stabil.
Kabid Perdagangan dinas Disperindagkop Kotamoabagu Bambang Mardianto mengatakan, pihaknya sudah memantau harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kotamobagu. “Setelah harga BBM naik Rp.500 per liter pada Sabtu lalu, belum ditemui dampak kenaikan yang signifikan terhadap bahan pokok,” kata Bambang Rabu (1/4/2015).
Namun meski demikian, pihaknya juga mengakui bahwa di pasar tradisional Kotamobagu ada beberapa sayuran yang mengalami kenaikan harga. Seperti Bawang Daun yang sebelumnya Rp. 10 ribu perball, kini naik menjadi Rp. 18 ribu perbal. Cabe yang sebelumnya Rp. 15 ribu perkilogram, kini menjadi Rp. 25 ribu perkilogram.
“Itu di sebabkan bukan karena dampak naiknya Harga BBM namun akibat pengaruh cuaca yang tak stabil yang mengakibatkan petani sayur mengalami kurang baiknya hasil panen sayuran,” tambahnya.
Rukmini seorang pedagang sembako dan sayuran di Pasar Serasi mengakui, kenaikan BBM belum berakibat pada kenaikan harga komoditas bahan pokok.
“Hingga hari ini belum ada kenaikan pada sejumplah harga bahan pokok, salah satunya beras jenis serayu masih kita jual antara Rp. 9 ribu sampai Rp. 10.500 perkilogram. Begitu juga dengan penjualan telur ayam dijual Rp. 1.200 sampai Rp. 1.400 perbutir dan tetap masih seperti harga sebelum BBM naik,” ujar Rukmini.
Ia menambahkan kalau dari distributor atau agen tempat jualan bahan pokok dan sayuran harganya masih tetap sama tidak ada kenaikan.(ainur)