TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Kesempatan untuk mendapatkan gaji besar dan pengalaman kerja di luar negeri dengan ikut magang ke Jepang, ternyata tak diambil warga Kotamobagu. Buktinya lowongan kerja di Jepang ini tak diminati pencari kerja.
Hingga mendekati penutupan pendaftaran, belum ada satupun warga yang mendaftar, padahal sosialisasi magang ke Jepang ini sudah dilakukan intens ke desa/kelurahan. “Sampai sekarang belum ada yang mendaftar,” kata Kadis Perindustrian dan Tenaga kerja Hidayat Mokoagow.
Namun, pihaknya masih memberikan kesempatan bagi warga yang akan ikut magang ini hingga akhir bulan September ini. Untuk syaratnya harus berKTP Kotamobagu. “Pendaftarannya dilayani di kantor setiap jam kerja,” kata mantan Kadis Perhubungan ini.
Soal gaji, ia memastikan tinggi. Untuk gambarannya, gaji bulan pertama peserta akan menerima tunjangan sebesar 80.000 yen. Peserta belum diperbolekan kerja lembur sesuai dengan undang-undang perburuhan di Jepang. Dan masa jisshusei, peserta akan menerima tunjangan untuk bulan ke-2 sampai bulan ke-24 sekurang-kurangnya akan menerima 90.000 yen/bulan, dan untuk bulan ke-25 sampai selesai akan menerima 100.000 yen/bulan.
Untuk persyaratannya Kartu Keluarga (KK), Kartu Kuning (AK1), Akte Kelahiran, Sertifikat latihan Kerja, ijazah SMA/SMK, Rapot SMA/SMK, Surat Keterangan Sehat dari Dokter, Surat ijin orang tua /wali/istri, Surat pernyataan belum perna ikut magang di Jepang bermaterai, Surat lamaran mengikuti program, Pas foto 4×6 dan 3×4, 5 lembar, Surat Rekomendasi dari kelurahan, foto keluarga berlatar belakang rumah ukuran 5R 3 lembar.
“Untuk masyarakat yang ingin mendaftar silahkan kami telah memberikan kesempatan sampai pada tanggal 30 September,” pungkas Hidayat. (**)