TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia dalam rangka menghadapi Masayarakat Ekonomi Asean (MEA), Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Kominfo menggelar Kegiatan Pembekalan SDM Bidang Pariwisata yang dilaksanakan selama 1 hari bertempat di ruang medi center KPU Kotamobagu. Selasa (01/12) pukul 09.00 pagi .
Kegiatan yang diikuti oleh SKPD terkait, pengusaha hotel dan rumah makan, travel/agen perjalanan, pengusaha UKM, tokoh pemuda serta dihadiri juga oleh sejumlah lurah/kepala desa se-kotamobagu, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kotamobagu Tahlis Galang.
Mantan Sekda Bolsel itu mengatakan, bahwa kegiatan pembekalan ini sangat relevan dengan kesiapan kita menghadapi AFTA dan MEA.
“Tantangan menghadapi AFTA dan MEA ini harus kita dijawab dengan peningkatan Sumberdaya Manusia yang profesional, karena kelak SDM yang handal dari luar akan bebas masuk keluar di daerah kita” ungkap Tahlis.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Kebijakan Pemerintah Kota Kotamobagu dalam menunjang pengembangan daya tarik wisata telah ditempuh melalui penyusunan RIPPDA Pariwisata serta DED air terjun Molimpungan. Selain itu Pemkot juga sudah menyediakan anggaran untuk peningkatan SDM di berbagai bidang usaha melalui Dinsosnaker KK Tahun 2016.
Diakhir sambutannya Tahlis mengingatkan akan pentingnya Keamanan dan Kenyamanan bagi para wisatawan/tamu yang harus selalu dijaga bersama.
“Orang tidak akan datang ke Kotamobagu lagi apabila Kotamobagu tidak aman dan nyaman” ungkap Tahlis.
Kegiatan pembekalan SDM ini diisi dengan berbagai materi yaitu pengembangan sadar wisata dan sapta pesona, serta pelayanan prima bidang pariwisata oleh Erik Rarumangkey, Dosen STIEPAR Manado. Materi Pentingnya Infrastruktur Bagi Pengembangan Daya Tarik Wisata di Kota Kotamobagu, dari Bappeda Kotamobagu serta Materi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Cenderamata dari Disperindagkop Kotamobagu.
Kepala Dishubbudparkominfo Kota Kotamobagu Agung Adati mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM para pemangku kepentingan di bidang pariwisata, baik pengusaha maupun pekerja hotel dan restoran, tentang bagaimana meningkatkan aspek pelayanan serta peningkatan kualitas dan kuantitas produk jasa usaha yang terkait dengan bidang kepariwisataan.(Rez)