KOTAMOBAGU (totabuan.co)— Percaya atau tidak namun, ada mitos politik baru di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu .
Mitos ini mulai gentayangan dibenak para incumbent anggota DPRD Kotamobagu yang duduk sejak lima tahun lalu. Apa itu? Anggota DPRD yang duduk saat ini, mulai khawatir jika mereka tidak akan duduk lagi, seperti yang terjadi di Pemilihan Legislatif 2009, lalu.
Sutomo Samad, anggota DPRD Kotamobagu tertua dari Partai Barisan Nasional (Barnas), menyebutkan saat pertarungan kursi DPRD 2009 lalu, ada 20 incumbent yang bertarung lagi. Ternyata, setelah penetapan hanya satu orang incumbent yang duduk lagi.
“Mitos sih belum. Tapi, bisa saja ini bukan kebetulan,” kata Samad, yang memutuskan tidak ingin maju lagi karena usia.
Senada dikatakan Meidy Makalalag, anggota DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dirinya menilai, karakter pemilih di Kotamobagu lain dari karakter di daerah lain. Pemilih di Kotamobagu sulit ditebak dan sudah mampu melihat mana yang layak dan mana yang tidak.
Hanya saja, lanjut Meidy, itu semua tergantung dari pribadi si anggota DPRD.
“Bila selama ini menjaga hubungan baik dengan masyarakat, terutama mampu menjaga konstituennya, kemudian menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan benar, pasti akan dipilih lagi,” kata Meidy.
Mitos yang ditakuti ini, diperkuat dengan jumlah incumbent yang saling berebut kursi di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Di Dapil 2 mewakili Kelurahan Kotamobagu Selatan dengan 6 kursi (29.954 pemilih), misalnya, diikuti 8 orang incumbent. Otomatis, ada 2 incumbent yang tidak akan memperoleh kursi.
“Itupun bila masih diinginkan,” kata Jusran Mokolanot, anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Memang cukup berat bagi saya. Ada 8 anggota DPRD, termasuk saya. Sementara jumlah kursinya terbatas. Belum lagi pendatang baru yang punya pendukung dan amunisi (uang) lebih banyak. Tapi, saya tetap optimis. Karena ada 4 incumbent dalam satu partai, yang peluang duduk semua sangat kecil,” terangnya.
Meski Dapil 2 disebut Dapil neraka, tapi Dapil yang lain juga punya tantangan tersendiri. Hanya saja, kursi yang tersedia masih cukup untuk diperebutkan para incumbent.
“Saya kira sama saja kondisinya. Pertarungan kali ini cukup berat. Banyak pendatang baru yang latar belakangnya kuat, seperti mantan camat dan mantan lurah/sangadi,” pungkas Rudini Sako, anggota DPRD dari Partai Golkar (PG).
(has)
Peta Pemilihan Legislatif 2014
Dapil (Kec) Kursi Pemilih Incumbent
1 (Utara-Timur) 10 47.249 Rustam Siahaan
Suryadi Baso
Ishak Sugeha
Agus Suprijanta
2 (Selatan) 6 29.954 Jusran Mokolanot
Meidy Makalalag
Kadir Rumoroy
Rewi Daun
Bayu S Damopolii
Ridwan Makalalag
Bob Paputungan
Eni Mondo
3 (Barat) 9 42.713 Rudini Sako
Tri Mokobombang
Jufry Limbalo
Diana Roring
Suharsono Marsidi
Sumber: Diperoleh dari KPU dan Parpol