TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pemerintah kota Kotamobagu melalui Dinas Sosial (Dinsos) akan berupaya untuk membawa seorang pria lanjut usia (lansia) yang telantar. Sejak hamper dua pekan pria berumur 75 tahun ini, tidur di emperan toko dengan kondisi yang memprihatinkan.
Menurut Sekretaris Dinas Sosial Kotamobagu Suhartien Tegela, pihaknya sudah berupaya untuk membawa Mbah Mbah Ngatmijan, namun dia masih menolak. “Mbah Ngatmijan menolak untuk dibawa ke panti jompo. Bahkan sempat mengancam untuk bunuh diri jika akan dibawa,” jelas Suhartien.
Ia menambahkan, Mbah Ngatmijan dalam kondisi sakit asma. Dia terlantar karena tidak memiliki keluarga. Lansia kata Suhartien, memiliki anak angkat namun sudah berada di Manado.
Dikatakannya, pria tua itu sebelumnya tinggal di Kelurahan Gogagoman tepatnya di Lorong Telaga. Namun setelah istrinya meninggal beberapa tahun lalu, Mbah sudah tidak lagi tinggal di Lorong Telaga. “Informasi yng kita dapat jika Mbah memiliki anak angkat, tapi sudah tinggal di Manado,” tuturnya.
Upaya untuk membujuk Mbah, sia-sia kata Suhartien. Bahkan Mbah sendiri mengancam akan bunuh diri jika akan membawa Ia dari tempat itu. Dari hasil informasi yang di dapat Dinas Sosial, Mbah sendiri ternyata sudah pernah tinggal di panti Jompo di Manado. Namun ia memaksa suruh diantar ke Kotamobagu. Mbah Ngatmijan sendiri diketahui merupakan transmigran asal Jawa di Gorontalo. Namun saat berada di Gorontalo datang di Kotamobagu untuk mencari nafkah sejak beberapa tahun silam.
Namun menurut Suhartien, sebelum untuk membawa Mbah kembali ke panti jompo, Dinas Sosial Provinsi sudah memberikan petunjuk agar Lansi yang masuk panti harus sesuai dengan standar SOP yang ada.
“Kalau SOPnya, harus ada surat keterangan dari Lurah setempat, ijin dari keluarga, surat keterangan tidak memiliki penyakit menular dan Lansia yang mandiri. Secepatnya akan kita urus untuk membawa ke RSUD untuk diperiksa kesahatannya dan membawa kembali Mbah ke panti Jompo,” kata Suhartien.
Selain dinas sosial, pihak RSUD Kotamobagu juga sudah melakukan upaya yang sama. Namun hal tersebut sia-sia. Menurut Humas RSUD Kotamobagu Gunawan Ijom, tujuan untuk membawa Mbah ke RSUD untuk merawat sekaligus untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
“Mbah tetap menolak untuk dibawa padahal kondisinya terlihat sakit,” ujarnya.
Penulis: Nanang