TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menurun drastis. Dari data yang berhasil didapat dari Dinas Kesehatan, September lalu, jumlah penderita tinggal tiga, jauh dari bulan-bulan sebelumnya.
Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), Ahmad Yani Umar, menurunnya angka kasus DBD tak lepas dari peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Memberantas sarang nyamuk adalah upaya pencegahan dini terhadap penyebaran nyamuk aedes aegypti. Alhamdulillah, kasus DBD menurun drastis di Bulan September. Di Bulan Oktober sampai pekan kedua juga baru terdapat tiga kasus. Ini tak lepas dari peran masyarakat,” katanya, beberapa waktu lalu.
Jika kebersihan lingkungan terus dijaga, ia meyakini kasus DBD akan terus menurun dari waktu ke waktu.
“Fogging bukan solusi mencegah kasus DBD, tapi kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk. Jangan biarkan lingkungan sekitar kotor, karena dari situ nyamuk aedes aegypti berkembang biak,” sebutnya.
Ditambahkannya, pihaknya siap menindaklanjuti setiap laporan kasus DBD disetiap desa dan kelurahan. “Kalau ada laporan kita langsung turun lapangan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi,” tambahnya.
Kelurahan Gogagoman, Kotamobagu, Molinow dan wilayah yang padat penduduk merupakan daerah rawan DBD.
“Pada dasarnya semua rawan DBD, tapi wilayah yang padat penduduk adalah yang paling rawan. Untuk itu masyarakat yang bermukim di wilayah padat penduduk untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan rutin memberantas sarang nyamuk,” imbaunya.(Mg2)