TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Pemkot Kotamoagu melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar sosialisasi strategi pengembangan pariwisata Kotamobagu.
Kadis Kebudayaan dan pariwisata Kotamobagu Agung Adati menjelaskan tentang strategi pengembangan pariwisata di kota Kotamobagu melalui pembentukan desa wisata berbasis masyarakat atau pola CBT (Community Based Tourism). Untuk penetapan pola tersebut Disbudpar akan menetapkan Desa Kobo Kecil Kecamatan Kotamobagu Timur sebagai Desa Wisata.
“Alasan dipilihnya Desa Kobo Kecil sebagai desa wisata, karena Desa Kobo Kecil setelah dilakukan survey, memenuhi unsur 3A pendukung dikembangkannya pariwisata lokal yaitu atraksi (pertunjukan tarian lokal daerah) aksebilitas (kemudahan akses) dan amenitas (unsure pendukung seperti home stay, pos keamanan, pos kesehatan dan lain-lain). Kongkritnya, Desa Kobo Kecil memiliki potensi alam yang unik dan menarik seperti adanya wisata air terjun, persawahan, kolam pemancingan serta tradisi lokal adat istiadat setempat yang masih terpelihara sampai dengan saatini.,” jelas Agung.
Selain itu lanjut agung dari segi aksebilitas, lokasi wisata yang terletak di Desa Kobo Kecil mudah untuk dijangkau. Demikian juga dari segi amenitasnya sangat mendukung untuk pengembangan pariwisata local.
Agung menambahkan, nantinya model pengembangan yang akan diterapkan di desa wisata Kobo Kecil yaitu model interaksi langsung. Di mana wisatawan bisa tinggal dan bermalam di lokasi desa wisata melalui akomodasi yang disediakan oleh desa wisata tersebut.
“Yang jelas dalam pengembangan desa wisata tersebut, tetap berpegang pada prinsip desa wisata. Yaitu tidak bertentangan dengan adat istiadat atau budaya lokal, meningkatkan kwalitas desa melalui pembangunan fisik di lokasi desa wisata serta memberdayakan masyarakat setempat,” tambahnya.(**)