TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotamobagu menyatakan 19 siswa tidak lulus ujian nasional (UAN). Para siswa tersebut berasal dari sekolah menegah kejuruan (SMK) sebanyak 13 siswa dan enam diantaranya adalah siswa Sekolah Menegah Atas (SMA).
Kepala dinas Disdikpora melalui Kepala Bidang Pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) Kadri Bangol mengatakan, 19 siswa tersebut sudah dianggap tidak mengikuti ujian atau tidak lulus ujian nasional.
“Dari 20 siswa yang tidak ikut UN, hanya satu siswa yang ikut susulan yakni siswa di SMK N 1 Kotamobagu yang saat itu sakit 19 siswa lain terdiri dari 13 siswa SMK dan enam siswa SMA dinyatakan tidak lulus,” ujar Kadri Jumat (15/4).
Dia mejelaskan, yang menentukan kelulusan itu bukanlah UN melainkan ujan sekolah.
“Namun tetap saja harus ada nilai UN. Sudah diberikan kesempatan untuk mengikuti susulan namun tidak ikut. Itu sudah dinyatakan gugur,” ujarnya.
Namun dikatakan kadri, Sebanyak 19 siswa yang dinyatakan gugur harus melalui proses belajar mengajar lagi selama satu tahun.
“Harus ikut proses kegiatan belajar mengajar di kelas tiga lalu kemudian mengikuti ujian nasional lagi sesuai waktunya,” ujar Kadri.
Sementara itu siswa kelas tiga yang sudah selesai mengikuti UN mengaku takut menunggu pengumuman.
“Iya jelas takut,” ujar Vita Waani siswa SMA Katolik Theodorus Kotamobagu.
Namun Vita punya cara untuk menghilangkan rasa takutnya itu. “Selama menunggu pengumuman, hampir setiap hari saya selalu berkumpul bersama teman-teman. Refreshing,” ujar dia. (Rez)