TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dalam rangka memperingati Milad HMI ke-69, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan HMI mendatangi Kantor Walikota Kotamobagu menuntut regulasi pencapaian visi dan misi walikota tentang Kota Model Jasa yang menurut mereka jalan di tempat.
Walau sempat memanas karena ingin merangsek masuk di ruangan walikota, karena dicegat anggota Sat Pol-PP, akhirnya Sekretaris Kota (Sekkot) Tahlis Galang menerima elemen mahasiswa tersebut.
Tuntutan mereka, adalah; sektor usaha, sektor pendidikan, sektor budaya, sektor pariwisata, pasar, kesehatan yang dikatakan mereka tidak mengalami kemajuan dan tidak ada perubahan selama kepemimpinan Walikota Tatong Bara dan wakilnya Jainuddin Damopolii.
“Sebagai visi misi walikota dan wakil walikota yaitu terwujudnya Kotamobagu sebagai Kota Model Jasa di kawasan Bolmong Raya (BMR), sudah tiga tahun pemerintahan ini namun tidak ada perubahan yang cukup berarti,” ungkap Sutrisno Djola, ketua HMI Cabang Kotamobagu.
“Berdasarkan poin-poin yang menjadi tuntutan kami terhadap faktor penunjang terwujudnya kota jasa, dan tidak ada realisasinya maka kami meminta walikota dan wakil walikota mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menjadikan Kota Kotamobagu sebagai Kota Model Jasa sesuai visi misi mereka,” koar mereka.
Walikota melalui Sekkot Tahlis Galang saat menerima pengunjuk rasa mengatakan pemerintah sudah melakukan upaya dan pencapaian terhadap percepatan pencapaian visi misi Kotamobagu.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan kawan-kawan mahasiswa yang juga turut mendukung dan memberikan kritikan membangun kepada pemkot. Saat ini Kotamobagu sedang dalam menghadapi kota sebagai Smart City dan semuanya sedang berjalan walau membutuhkan waktu yang cukup untuk pencapaiannya. Namun bukan berarti tidak terealisasi atau tidak terwujud kota model jasa, melainkan sudah mulai nampak pembanguann dan percepatan kota model jasa,” urai sekkot dihadapan puluhan mahasiswa.
Lanjut Tahlis, Kotamobagu menjadi kota jasa sudah sangat nampak proses pembangunannya dan realisasinya. “Untuk sektor usaha
kita fokuskan angkatan kerja tahun ini kurng lebih 13 item. Kami sudah bicara dengan perbankan beberapa waktu lalu untuk berinvestasi di Kotamobagu. Tidak hanya itu semua sektor sedang bergerak, sektor pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan lain sebagainya,” tutup Tahlis. (rez/ryo)