TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Penyaluran dana program bantuan pemerintah pusat atau simpanan keluarga sejahtera atau PSKS, tampkanya belum tepat sasaran untuk keluarga miskin. Di Kotamobagu penyaluran dana tersebut, mengundang protes warga, karena kebanyakan penerima dari kalangan masyarakat mampu.
Kucuran dana lewat PSKS yang diluncurkan Presiden Jokowi sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak Rp 600 ribu per kepala keluarga, dinilai warga tidak tepat sasaran. Salah satu warga Kotamobagu mengatakan, penerima dana PSKS justru diterima oleh masyarakat mampu. Sedangkan masyarakat yang kurang mampu tidak menerima bantuan tersebut.
Dari pantauan totabuan.co Kamis (16/4/2015) saat penerimaan bantuan di kantor pos Kotamobagu, tampak sejumlah warga yang datang menerima bantuan datang dengan membawa motor. Bahkan ada juga menggunakan perhiasan emas dan memiliki telepon genggam.
“ Ini namanya tidak adil. Bisa dilihat banyak warga yang datang mengambil bantuan tapi memiliki kendaraan, perhiasan dan telepon genggam,” kata Udin Dondo warga Kotamobagu.
Ia juga meminta agar pemerintah desa melakukan pendataan kembali masyarakat yang wajib menerima dana tersebut. Agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan pemerintah. (Has)