TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) terus mengawasi pembangunan jamban di 12 sekolah. Pasalnya, waktu pengerjaan menyisahkan 14 hari lagi, sementara realisasi pekerjaan baru berada pada angka 90 persen.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Kadri Bangol, mengatakan tiap sekolah yang mendapat proyek tersebut diberi keleluasaan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan hingga akhir tahun anggaran.
“Sudah sekitar sembilan puluh persen. Waktu yang tersisa harus dimaksimalkan agar pekerjaan bisa selesai,” katanya.
Diterangkannya, anggaran pembangunan jamban ditiap sekolah sebesar Rp70 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
“Itu untuk pembangunan WC pria dan wanita,” terangnya.
Ditambahkannya, pembangunan jamban ditiap sekolah sesuai amanat peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengenai standar pendidikan nasional.
“Ditiap sekolah yang memiliki siswa dengan jumlah minimal 40, sudah harus memiliki satu jamban. Dan ini sudah kita tindaklanjuti dengan memasukkannya dalam RKA APBD Perubahan,” tambahnya.
Diketahui, terdapat 12 sekolah yang mendapat proyek pembangunan jamban, yakni SDN 3 Bilalang, SDN 1 Motoboi Kecil, SDN 1 Poyowa Kecil, SDN 4 Kopandakan, SDN 2 Tabang, SDN 1 Matali, SDN 2 Matali, SDN 3 Matali, SDN 4 Moyag, SDN 1 Kobo Kecil dan SDN 3 Mogolaing. (Mg2)