TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Persoalan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kotamobagu ternyata disebabkan oleh meluapnya air dari sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS). Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) berencana segera meningkatkan tebing pada DAS atau Talud, dan memperbaiki DAS yang sering meluap saat musim hujan datang.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas PU Pemkot, Sande Dodo saat meninjau langsung DAS yang berada di Kelurahan Sinindian beberapa waktu lalu.
Selain perbaikan DAS, Sande juga mengatakan perlu adanya perbaikan pintu air Bendungan di Kelurahan Sinindian yang telah berdiri sejak tahun 1996 silam. Pasalnya, pintu air tersebut sudah tidak berfungsi lagi, dan pada beberapa waktu lalu, jalanan di sepanjang Sinindian tertutup air karena meluapnya air dari bendungan air tersebut.
“Kami akan segera mengusulkan kepada pihak Dinas PU Provinsi agar secepatnya diperbaiki, sebab ini adalah kewenangan mereka. Kami juga akan secepatnya membangun penambah ketinggian pada dinding tebing aliran sungai. Sehingga hal ini dapat mencegah adanya luapan air, terlebih musim penghujan,” ujar Sande, Senin (9/5) kemarin.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perairan Dinas PU Pemkot, Anki Mokoginta mengungkapkan, persoalan banjir di beberapa titik rawan banjir diakibatkan oleh meluapnya air dari berbagai DAS. Secara teknis juga, terjadi pendangkalan atau penyempitan pada badan sungai.
“Kalau kita perhatikan, baru akhir-akhir ini Kotamobagu mulai mengalami banjir. Pasti ada sesuatu yang terjadi, baik di hulu maupun hilir. Namun, pada umumnya banjir itu disebabkan adanya pendangkalan atau penyempitan badan sungai. Selain itu, bisa juga karena tidak terpeliharanya fasilitas seperti misalnya pintu air,” jelas Anki.
Penyempitan badan sungai ini sendiri menurut analisa, diakibatkan adanya sejumlah warga Kotamobagu yang mulai membangun di area badan sungai.
“Pernah kami mendapati adanya bangunan milik warga di Kelurahan Mogolaing yang sudah masuk badan sungai. Tentu ini sangat berbahaya bagi si pemilik, dan juga bisa mempersempit aliran sungai. Perlu dicari tahu, apakah bangunan itu memiliki IMB, atau tidak,” tambah Anki.(**)