TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Untuk mencegah adanya keterbelakangan mental bagi bayi, Dinas Kesehatan Kotamobagu melakukan kegiatan Skrining Hipotyroid Kongenital (SKH) bagi para bidan yang dilaksanakan di aula dinkes, Senin (21/3).
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Seksi Asuhan Keperawatan dan Rujukan, Linda Mokodongan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membahas adanya gangguan pada bayi yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid.
“Gangguan kekurangan hormon tiroid bisa saja terjadi pada bayi yang baru saja lahir yang bisa mempengaruhi keterbelakangan mental, pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental bayi. Sehingga untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya hal tersebut kita melakukan kegiatan Skrining Hipotyroid Kongenital ini,” ucap Linda, siang tadi.
Lebih jelas ia mengatakan kekurangan hormon tiroid bisa menyebabkan tubuh cebol, lidah besar, bibir tebal, kesulitan bicara, dan keterbelakangan mental atau idiot.
Dirinyapun mengatakan bahwa untuk lebih akurat pendektesian dilakukan pada bayi yang masih berumur 48 jam hingga 72 jam.
“Saat bayi berumur 48 hingga 72 jam darah diambil sebanyak 2 sampai 3 tetes dari tumit bayi. Kemudian ditetes di atas kertas saring, setelah itu diperiksa di laboratorium bila hasilnya positif akan dilakukan tes konfirmasi lagi di laboratorium jika masih tetap positif, maka akan diberikan terapi sesuai konseling dengan tenaga spesialis anak konsultan endokrinologi,” ungkapnya serius. (epi/ryo)