TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Kotamobagu melakukan survey lokasi yang dianggap rawan bencana banjir dan tanah longsor. Survey yang dilakukan yakni di Desa Bilalang 2 dan Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara.
Kepala BPBD Kotamobagu Imran Amon mengatakan, survey lokasi ini adalah tindak lanjut dari hasil musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan Kotamobagu Utara yang digelar beberapa waktu lalu.
“Ada beberapa wilayah yang disampaikan ketika Musrenbang tingkat kecamatan. Diantaranya lokasi rawan bencana yang ada di desa Bilalang 2 dan Kelurahan Upai,” ujar Imran Kamis (10/3).
Untuk yang di Desa Bilalang 2 akan ada dana siaga darurat banjir dan longsor yang akan kita ajukan ke badan nasional penanggulangan bencana (BNPB). Sedangkan untuk Kelurahan Upai rencananya akan ada perbaikan drainase yang akan diajukan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2017.
Ia menambahkan selain melakukan survey lokasi, BPBD juga sudah melakukan pengukuran, karena sesuai rencana, di Desa Bilalang akan dibangun tanggul dengan panjang 100 meter. Sedangkan di Kelurahan Upai akan dibangun drainase sepanjang 110 meter.
“Kalau drainase di Kelurahan Upai diajukan di APBD 2017 dan tanggul di Desa Bilalang memakai dana siap pakai (DSP). Sehingga bisa jadi pembangunan tanggul di desa Bilalang akan terlebih dahulu terealisasi. Kita akan percepat rampungkan proposal pengajuaan ke BNPB,” tambah Imran.
Ia menambahkan bahwa ada 15 titik rawan bencana yang ada di kota Kotamobagu yang akan di survey. Diantarannya yang ada di Desa Bilalang 2 dan Kelurahan Upai. Untuk pekan depan BPBD juga akan melakukan survey disejumlah lokasi yang ada di kecamatan Kotamobagu Selatan tandasnya. (Epi)