TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Semakin meningkatnya permintaan tenaga kerja dari beberapa negara membuka kesempatan bagi calon pekerja migran di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara (Sulut).
Sektor kesehatan salah satu sektor yang akan banyak menyerap tenaga medis yang terampil dan kompeten.
Peluang kerja dari tenaga kesehatan terus terbuka sebagai hasil upaya dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan beberapa negara tujuan seperti Jerman dan Jepang melalui program G to G.
Banyak alumni sekolah kesehatan yang memiliki obsesi untuk bekerja di luar negeri namun belum memiliki informasi yang lengkap. Selain itu mereka juga belum memiliki tekad, keyakinan, serta motivasi yang kuat.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani
mengatakan, BP2MI hadir di Stiekes Graha Medika Kota Kotamobagu Sulut untuk mensosialisasikan penempatan dan perlindungan pekerja Indonesia.
Di hadapan hampir lima ratus mahasiswa, Benny menuturkan kesempatan kerja luar negeri sangat terbuka bagi para alumni kesehatan.
“Momentum ini harus dimanfaatkan. sejak dini adik-adik harus mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan berbahasa asing. Kami BP2MI akan membuka diri, memberikan informasi dan memfasilitasi proses dokumennya,” kata Benny.
Benny memberikan pemaparan dengan menampilkan data dan grafik jumlah persebaran Pekerja Migran Indonesia di beberapa negara dan jumlah oekerja migran Indonesia yang dibutuhkan untuk dipekerjakan pada beberapa sektor.
“Tenaga kesehatan banyak dibutuhkan di Jepang dan Jerman. Di Jepang sangat kekurangan tenaga medis, sementara jumlah rumah perawatan khususnya lansia semakin banyak,” paparnya.
Di negara seperti Jepang lanjutnya, mengalami krisis demografi. Di mana jumlah usia produktif mengalami penurunan karena warga Jepang yang telah berumah tangga enggan memiliki anak sehingga terjadi kesenjangan populasi antara usia lanjut dan usia muda.
“Jepang mengalami krisis generasi, mereka akan kekurangan anak-anak. Maka tidak ada cara dari pemerintahnya selain mendatangkan tenaga kerja dari luar Jepang untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan disana,” jelasnya.
Kendati demikian, Benny mengingatkan tawaran kerja ke luar negeri tanpa ada keterangan yang jelas. Termasuk ke Kamboja yang lagi marak dipekerjakan di tempat judi online.
Rektor Stiekes Graha Medika Henny Kaseger berterima kasih atas sosialisasi dari BP2MI. Dengan adanya sosialisasi dari BP2MI tentang peluang kerja dan perlindungan pekerja migran, akan memberikan pemahaman bagi lulus Stiekes Graha Medika Kotamobagu. (*)