TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Relokasi kompleks pasar 23 maret, yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, dibawah kepemimpinan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Jainuddin Damopolii, nyaris bentrok dengan para pedagang.
Proses relokasi pasar 23 maret ini dimulai sejak pukul 02.00 dini hari. Dimana puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) yang dibantu anggota Polres Bolmong, dan sejumlah anggota TNI, menyisir beberapa titik yang biasa dijadikan lokasi berjualan oleh para pedagang. Awalnya proses relokasi pedagang tersebut berjalan aman dan lancar. Namun belakang setelah berkali-kali melakukan himbawan kepada pedagang untuk tidak berjualan, namun hal tersebut tidak digubris. Peristiwa yang terjadi Kamis (18/9/2014) sekira pukul 11.00 wita , sontak menjadi perhatian warga sekitar karena pedagang dan anggota sat pol pp sempat terjadi perang mulut hingga baku pukul. Untungnya peristiwa ini langsung segera diatasi. Dan proses relokasi pun kembali berjalan lancar.
‘’Sejak pagi dini hari tadi kami sudah melarang mereka untuk berjualan. Namun anehnya begitu kami tinggalkan lokasi, mereka balik lagi dan kembali menjajahkan dagangan mereka di sana,’’ ujar salah satu Personil Sat Pol PP Rinto Mokoginta.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Penanaman Modal (Perindakop PM), Herman Aray, mengaku terkait relokasi ini sudah disosialisasikan sebelumnya. Sehingga saat turun pihaknya langsung melakukan pembersihan dilokasi tersebut.
‘’Jadi dalam relokasi ini kami melibatkan sekitar 200 personil yang terdiri dari Anggota Sat Pol PP, Perhubungan, yang dibantu sejumlah personil dari kepolisian dan TNI,’’ terang Aray. (ar)