TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kota Kotamobagu boleh dibilang daerah awas untuk keluar masuknya para pengedar narkotika dan obat terlarang . Temuan Badan Narkotika Provinsi (BNP), wilayah Kotamobagu masuk peringkat ke tiga peredaran dan penggunaan narkoba di Sulawesi Utara. Dari data itu, sasaran bagi para pengedar yakni para pelajar yang ada di Kotamobagu.
Meski data dari Badan Narkotika Daerah (BND) Kotamobagu berbeda dengan data milik BNP, akan tetapi ini menjadi dasar, untuk turun dalam melakukan kajian akademisi.
Kepala BND Mul’alif Podutolo mengaku, tak percaya data dari BNP. “Data itu merupakan data dari BNP Sulut, meski data tersebut masih belum bisa dibuktikan namun itu bisa menjadi dasar untuk kami turun melakukan kajian akademis,”kata Podutolo.
Dalam waktu dekat ini akan turun bersama-sama dengan aparat kepolisian, tokoh masyarakat bahkan kalangan akademis untuk melakukan kecocokan data dengan data dari provinsi tersebut.
Terkait dengan dugaan pelajar sebagai sasaran empuk peredaran narkoba di Kotamobagu, pihaknya saat ini terus melakukan kajian-kajian terkait hal tersebut. Sosialisasi ke sekolah-sekolah akan terus dilakukan pihak BND untuk meminimalisir pelajar mengkonsumsi narkoba.
“Menurut data kami, belum ada pelajar di Kotamobagu yang positif menggunakan narkoba. Hanya ada beberapa yang melakukan penyalahgunaan obat seperti penggunaan obat melebihi dosis dan sebagainya,” Podotolo.
Editor Hasdy Fattah