TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Rencana akan segera dibayarkannya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di lingkup Pemerintah Kota Kotamobagu, ditanggapi beragam para PNS. Ada yang menyambut gembira, ada juga yang merasa apatis terutama terkait tolak ukur dalam pemberian TPP ini. Seperti yang diutarakan salah satu PNS yang enggan ditulis namanya bahwa meski sedikit senang dengan rencana tersebut. Namun dirinya sangsi dengan bentuk penilaian didalam pemberian TPP ini.
‘’Sekarang kita lihat dulu perhitungannya seperti apa. Apa betul disesuaikan dengan prestasi kerja atau hanya karena ‘’sesuatu’’ sehingga mereka mendapatkan hak yang sama dengan PNS yang kerja,’’ terang PNS ini.
Sedikit dibeberkan PNS ini adalah terkait tugas-tugas serta kinerja sejumlah PNS yang menjadi amatannya. Mulai dari PNS yang dekat dengan pimpinan daerah saat ini, hingga PNS yang keluarganya adalah pejabat di daerah ataupun provinsi yang menurutnya bahwa terkait kinerja sangat lemah. Hal ini tidak sebanding dengan kinerja PNS lain yang ada di SKPD tertentu. Dicontohkan seperti para perawat yang ada di puskesmas ataupun kerja dari satuan polisi pamong praja.
‘’Para perawat kerja siang malam melayani pasien. Begitu juga para anggota sat pol pp yang sejak subuh sampai malam hari turun di lapangan untuk menertibkan berbagai persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat,’’ ujarnya lagi.
Namun hanya karena tidak sempat mengikuti apel pagi, mereka dianggap tidak disiplin dan harus dipotong TPP mereka.
‘’Sekarang dimana asas keadilannya. Karena jujur ada PNS yang hampir setiap pagi tidak pernah terlihat ikut apel pagi namun keyakinan saya mereka nanti akan mendapatkan hak yang sama dengan PNS yang kerja siang malam,’’ sesalnya. (man)