TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Anggota DPD RI Benny Rhamdani tak bisa menahan rasa haru saat melihat kondisi ZJ alias Inal (13) yang masih terbaring lemah di ruang ICU RS Datoe Binangkang Rabu (7/1/2015) sekitar pukul 18.00 wita. Kondisi Inal hingga kini belum menunjukan perubahan. Kepala Inal tampak masih terlihat bengkak, dengan mata yang masih membiru dan masih sulit untuk dibuka.
“Saya tak tahan melihat kondisi anak itu. Air mata saya tak bisa ditahan,” kata Benny usai menjenguk Inal di ruang ICU.
Benny yang tiba di ruang ICU langsung duduk di samping Inal yang tampak terbaring lemas . Kedua orang tua Inal yakni Latif Jiko dan Ratimas Biini tampak terlihat pasrah melihat kondisi buah hati mereka yang masih duduk di bangku kelas II SMP itu.
“Sabar ya Bu kaya Benny. Yang pasti saya akan bantu dengan cara saya,” ucap wakil Ketua komite I DPD RI yang membidangi Politik Hukum dan HAM ini.
Terpisah Latif Jiko ayah Inal mengatakan, Inal sering menjerit kesakitan. Sebab kondisi kepala masih bengkak, mata lebam, badan tersa sakit serta kaki yang masih terbalut kain khas akibar luka tembakan peluru karet.
“Kalau untuk makan masih sulit. Itu karena pengaruh bengkak di bagian kepala. Kemudian Inal juga sering merintih. Badan dan kakinya sakit. Itu kakinya juga sakit karena kena luka tembakan,” kata Latif sambil membuang nafas panjang.
Namun rencananya kata Latif, Inal akan segera di rujuk ke RS Kandow Manado. Sebab masih akan dilakukan pemeriksaan serta secara intensif. Benny mengatakan, sangat prihatin melihat kondisi fisik Inal. Luka memar, kepala bengkak harus perlu penanganan tim dokter kata Benny.
Namun begitu, Benny juga turut prihatin atas kejadian yang menewaskan satu oknum Polisi. “Tugas Polisi sangat berat dan beresiko. Mudah-mudahan ini terakhir. Berkaitan tewas pelaku yang menurut informasi meninggal di tahanan jika itu benar sangat disesalkan. Siapapun pelaku pelanggaran terhadap hukum maka di negara hukum seperti ini kita memiliki langkah hukum,” tambah dia
Tidak ada tindakan hukum lain diluar prangkat ada prosedur hukum. Ini bisa mencoreng citra dan kewibawaan Polri tidak hanya Polres Bolmong.
“Agar tafsir tidak liar. Ayo masyarakat dan lembaga LSM bantu Kapolres untuk berani memimpin langsung investigasi. Ini akan berdampak terhadap jabatan Kapolres. Jika ini dilakukan maka hasil akan terang benderang.Bahkan meminta Kapolda turun langsung dan membentuk tim,” pungkasnya. (Has)