TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dampak dari penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Kotamobagu ternyata tak diikuti dengan turunnya tarif angkutan antar kota dan kabupaten.
Dari pantauan di Terminal Serasi Kotamobagu, beberapa trayek yang ada sama sekali tidak berani menurunkan tarif angkutan. “Mau kase turun bagaimana, pengeluaran kami tidak kecil setiap hari, sementara selisihnya hanya Rp 300. Apalagi jika mau antar jemput barang dan penumpang di dalam kota yang harus melewati beberapa pos parkir. Harga onderdil yang mahal ikut menjadi pertimbangan kami ,” ujar Zul, sopir trayek Kotamobagu-Tanoyan, Jumat (8/1).
Hal yang sama diungkapkan Arman sopir jurusan Kotamobagu-Pinolosian (Bolsel). “Kami tetap dengan tarif lama,” sebutnya serius, siang tadi. Selain itu juga para sopir angkutan saat menunggu surat resmi dari pemerintah dalam ini Dinas Perhubungan (Dishub) soal tarif baru pasca penurunan harga BBM.
Sementara itu beberapa trayek yang berada di Terminal Serasi, seperti Doloduo, Torosik, Molibagu, Bumbungon serta Mopuya tetap mempertahankan tarif yang berlaku saat ini. (ryo)