TOTABUAN CO KOTAMOBAGU – Balai Arkeologi Manado selama dua hari (30-31 Maret 2016) menggelar sosialisasi dan pameran arkeologi di Restoran Lembah Bening, Sinindian, Kotamobagu.
Moch Agung Adati ST MSi salah seorang pemateri mengatakan sangat berterima kasih kepada Balai Arkeologi Manado yang memilih Kota Kotamobagu sebagai tuan rumah sosialisasi. “Menyampaikan terima kasih kepada pihak Balai Arkeologi yang telah memilih Kotamobagu sebagai tempat pelaksanaan Sosialisasi dan Pameran,” ujar Agung yang juga Kepala Dishubbudparkominfo Pemkot Kotamobagu, Kamis (31/3).
Selain itu juga diharapkan dengan digelarnya kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran kita bersama tentang batapa pentingnya menggali, menjaga dan melestarikan warisan budaya (baik benda dan tak benda) khususnya yang ada di Kota Kotamobagu.
“Usai digelarnya pameran ini dapat mendorong masyarakat untuk dapat memberikan informasi ataupun data tentang benda-benda purbakala peninggalan nenek moyang khususnya orang Mongondow,” pinta birokrat potensial itu.
Diakhir penjelasannya Agung Adati berharap suatu ketika nanti Kota Kotamobagu bisa memiliki museum yang dapat menyimpan bukti-bukti sejarah nenek moyang kita atau pun sejarah keberadaan masyarakat suku Mongondow kemarin, hari ini dan selamanya.
Sementara itu sosialisasi dengan tema “Potensi Arkeologi di Kota Kotamobagu dan Manfaatnya Bagi Masyarakat dihadiri pemateri Drs Bonny A. Tooy MSi., Kepala Balai Arkeologi Manado (Wilayah Sulut, Gorontalo dan Sulawesi Tengah) dengan materi berjudul Subtansi dan Kelembagaan.
Kemudian Kebijakan Pemkot Kotamobagu dalam Pelestarian Budaya (Warisan Benda dan Tak Benda) di Kota Kotamobagu oleh Moch. Agung Adati.
Dan terakhir materi berjudul Potensi dan Manfaat Arkeologi oleh Dra Ipak Fahriani, Peneliti dari Balai Arkeologi Manado. (*/ryo)