TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Keseriusan Pemkot Kotamobagu dalam mencanangkan program “Hamis bo Saputu Tumomongondow” untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan daerah, tampaknya kurang direspon masyarakat terutama Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal tersebut mendapat reaksi dari pemerintah kota. Pasalnya setiap hari Kamis banyak ASN yang tidak menerapkan program pemerintah yang dicanangkan walikota Tatong Bara dan wakilnya Jainuddin Damopolii.
“Ternyata masih banyak juga tidak sadar dan sengaja mengabaikan program pemerintah ini. Ini sama halnya menganggap remeh perintah dari walikota.” tegas Asisten I Bidang Pemerintahan, Nasrun Gilalom dengan menggunakan bahasa mongondow saat memimpin apel rutin di halaman kantor walikota. Kamis (21/1) pukul 07.30 Wita.
“Sebenarnya malu, ketika kita sengaja tidak mau berbahasa Mongondow. Dan saya sering pantau tiap Kamis ternyata semua masih menggunakan bahasa melayu sehari-hari. Ini kan bahasa daerah kita, apakah harus diperintah lagi untuk budayakan kebudayaan daerah terutama bahasa? Tentu tidak karena itu tanggung jawab kita semua” tegas Asisten I, pagi tadi. (rez/ryo)