TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kejadian yang dialami Siska Kapulu warga Mogolaing Kecamatan Kotamoagu Bara di Paris Superstore, tampaknya terus menjadi sorotan warga. Warga menilai, alat detector yang dipasang di pintu masuk Paris Superstore tidak normal alias bermasalah. Warga khawatir masih akan ada korban yang serupa dialami Siska jika alat detector yang dipasang tidak segera diperbaiki.
Kejadian tersebut sontak mengundang tanggapan dari warga. Sebab standar alat detector yang dipasang di pintu masuk maupun pintu keuar Paris Superstore, dinilai bisa menimbulkan keresahan bagi warga yang membawa tas.
Samsuri Ruli Dilapanga dalam tanggapannya mempertanyakan standar pelayanan pihak Paris. Dimana alat detector yang dipasang yang hanya mendeteksi pemantau stock barang, tapi ternyata memiliki lain.
“@ Samsuri Ruli Dilapangam melalui pengumuman ini sangt jelas.alat detector hanya mendeteksi pemantau stock barang. Nah sedangkan ibu siska kapulu menurut dia tidak belanja apa2. Seharusnya pihak management paris mengumum agar melepas pemicu detector seperti remot alarm seperti di contohkan humas. Nah atas dasar apa di geledah sedangkan alat sensor cuma mendeteksi stock barang seperti di papan pengumuman. Ditulis juga mintalah agar melepas pendeteksi pd karyawan paris.Nah kenapa harus di geledah?,” kata Samsuri saat memberikan komentar dalam isi pemberitaan sebelumnya.
Selain itu akun facebook bernama Yasir Akuba justru khawatir jika ini akan terulang lagi. @Apa yg trjadi pd ibu siska bukan tdk mngkin akan trjdi kpd lainnya…tuk itu pihak paris hrs antisipasi dgn mnyiapkam tmpat pmriksaan khusus dan klo trnyta tdk trbukti pihak parispun tdk segan mmnta maaf..trus trutama pd saat mo ba priksa hrs dgn santun dgn bhs yg baik izin kpd yg punya brang tuk dipriksa shngga klo tdk ditmukan apa2 tdk mmbuat konsumen trsnggung pnting jg mnyiapkan souvenir sbg ungkpan maaf..namanya juga mesin buatan manusia pasti tdk smpurna..pasti sekali waktu bs error..natua dega
Humas Paris Superstore Denny Mokodompit pun mengakui jika alat detector yang dipasang di pintu masuk paris sering mendeteksi komponen yang dibawa pengunjung. Dalam rilisnya, Deny mengatakan pernah terjadi beberapa kali terhadap pengunjung. Setelah ditelusuri, penyebabnya dari remote kunci mobil tertentu seperti mobil jenis Fortuner, Honda CRV, Pajero Sport.
“Pernah juga ketika seorang ibu masuk supermarket lewat pintu depan, alarm detector langsung berbunyi. Setelah ditelusuri, terjawab bahwa penyebab alarm berbunyi berasal dari tas jinjing yang dibawa ibu tersebut mengandung komponen yang peka terhadap metal detector. Sehingga ketika lewat pintu, alarm langsung berbunyi,” kata Deny dalam rilisnya.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan security Supermarket untuk melakukan pemeriksaan berdasar standar kerja yang umum berlaku di supermarket, mall, hotel ataupun Bandara. Bahkan sudah ada pemberitahuan sebagaimana tertulis pada bagian atas detector.
Namun pemeiriksaan tersebut kata Deny tidak bermaksud mempermalukan pengunjung di depan umum atau menuduh mencuri. “Justru tudingan itu sangat berlebihan kepada pihak Paris,” tuturnya .
Deny mengaku sudah lakukan rapat koordinasi para security untuk mencari penyebab alarm berbunyi tanpa adanya alat sensor.
“Jadi setelah dicek kemnali, ternyata tas milik Ibu Siska mengandung komponen yang peka tehadap metal detector,” tambah Deny.
Sapri Lamaluta suami Siska Kapulu menyesalkan peristiwa itu bisa terjadi. Dia meminta pihak Paris untuk lebih meningkatkan standar pelayanan. Termasuk untuk memperbaiki sistim detector yang dipasang di pintu.
“Ini bukan hanya persoalan minta maaf, tapi lebih kearah profesionalitas pihak pengelolah supermarket,” kata Sapri.
Bahkan untuk rencana melaporkan pihak Paris Supermarket soal apa yang dialami istrinya masih akan dimusyawarakan dengan pihak keluarga. (Mg2)