TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Momen Pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah ditunggu oleh masyarakat. Tidak hanya sekedar memilih pemimpin, akan tetapi melihat konsep apa yang dibawa para calon jika terpilih sebagai kepala daerah lima tahun ke depan.
Kontestasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu 2024 misalnya, terdapat tiga pasang calon yang mendaftar.
Untuk posisi calon Walikota misalnya, ada nama Nayodo Koerniawan, Meiddy Makalalag dan dr Weny Gaib.
Ketiga nama ini tentu memilki latar belakang pendidikan di bidang masing-masing.
Nayodo Koerniawan misalnya, merupakan mantan Wakil Walikota. Begitu juga Meiddy Makalalag adalah Ketua DPRD dan dr Weny Gaib adalah Direktur Klinik Totabuan.
Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, tentu saja mempengaruhi visi dan misi mereka dalam membangun Kota Kotamobagu untuk menggerus pemilih di Kota Kotamobagu berdasarkan apa yang mereka anggap paling penting untuk kemajuan dan kesejahteraan.
Nayodo Koerniawan
Nayodo Koerniawan SH lahir di Kelurahan Gogagoman 10 Februari 1969.
NK sapaan akrabnya, merupakan akademisi, aktivis dan politikus yang pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kotamobagu peiode 2018 – 2023.
Sebelum terjun ke dunia politik, Papa Kinan sapaan akrabnya diketahui sebagai pengacara pada Kantor W.J Abraham di Jakarta pada 1996 – 1999.
Setelah kembali ke Kotamobagu, Ia mengajar di Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) selama tiga tahun. Aktivitas sebagai staf pengajar di UDK, Nayodo ternyata Fasilitator pada Community Base Development di BAPENAS.
Berkat kegigihannya, Ia terpilih sebagai anggota Komisi KPU Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada 2003 – 2008, dan Ketua KPU Kota Kotamobagu 2008 hingga 2017.
Saat menjabat Ketua KPU, banyak prestasi yang ditorehkan.
Nayodo mendapat Fasilitator Terbaik Indonesia Timur Pada Program Pemberdayaan Masyarakat Oleh Bapenas Republik Indonesia Tahun 2000. Kemudian penyelenggara KPU terbaik se – Sulawesi Utara oleh Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara Tahun 2014.
Penyelenggara KPU berintegritas tingkat Nasional kategori kabupaten/kota oleh KPU RI Tahun 2014.
Kepercayaan itu hingga ia dipasangkan dengan Tatong Bara sebagai Wakil Walikota Kotamobagu 2018 – 2023.
Meiddy Makalalag
Meiddy Makalalag dilahirkan di Kotamobagu pada 22 Mei 1977. Ia menikah dengan Nelmi Angkara dan memiliki tiga orang putra. Yakni Rehan Firmansya Makalalag, Alif Izlan Makalalag dan Zaki Makalalag.
Jenjang pendidikan Mekal julukan Meiddy Makalalag, bersekolah di SDN 1 Kotamobagu dan lulus Tahun 1989. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kotamobagu dan lulus Tahun 1992.
Tak berhenti sampai di situ, Papa Firman sapaan akrabnya masuk ke SMA Negeri 2 Kotamobagu dan lulus Tahun 1995.
Meiddy yang berlatar belakang pendidikan sarjana teknik ini, tentu sudah menyiapkan konsepnya untuk Kota Kotamobagu lima tahun ke depan jika terpilih nanti.
Terjun ke dunia politik, karier Meiddy Makalalag melejit.
Pada periode 2009- 2014, Meiddy terpilih sebagai anggota DPRD Kota Kotamobagu dari PDI Perjuangan. Ia kemudian dipercayakan sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan. Dan pada 2019-2024, Meiddy, dipercayakan oleh Partai sebagai Ketua DPRD Kota Kotamobagu periode 2019 2024.
Di Pemilu 2024, Ia kembali terpilih dengan perolehan kurang lebih tiga ribu suara.
Perjalanan karier Meiddy, tidak lepas suport dan dukungan masyarakat. Begitu pula kepercayaan di bidang organisasi. Ia dipercayakan sebagai pengurus PSSI Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2004 2006. Bendahara PERSIBOM Tahun 2002 dan Ketua PMI Kota Kotamobagu periode 2020 hingga sekarang.
Kecintaan terhadap dunia olahraga, membuat Mekal, dipercayakan sebagai Ketua KONI Kota Kotamobagu periode 2022 hingga sekarang.
Selain itu Ketua ASKOT Kota Kotamobagu dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kotamobagu periode 2015 hingga sekarang. Meski demikian, belakangan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini harus diserahkan ke Nayodo Koerniawan.
Namun langkah politiknya, Meiddy harus berlabuh di Nasdem dan PPP. Dengan dua partai pengusul, Ia bersama Syarif Mokodongan mendaftar di KPU.
Dokter Weny Gaib
Dokter Weny Gaib lahir dari keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Ayahnya, Haji Miden Gaib, adalah seorang guru yang berdedikasi tinggi. Seiring berjalannya waktu, Haji Miden Gaib memilih beralih profesi menjadi pengusaha konstruksi.
Dengan kegigihan dan kecerdasannya, beliau berhasil membangun bisnis konstruksi yang sukses dan menjadi salah satu pengusaha ternama di BMR.
Ibunda dokter Weny Gaib bernama Rachma Makalungsenge, ibu rumah tangga yang turut menopang ekonomi keluarga di masa ayahnya masih menjadi pendidik.
Meskipun tumbuh dalam bayang-bayang kesuksesan ayahnya di dunia bisnis, dokter Weny Gaib memilih jalur yang berbeda.
Ia memutuskan untuk mengabdikan diri di dunia kesehatan, khususnya dalam bidang oftalmologi.
Karir dokter Weny tidak hanya terbatas pada praktik kedokteran. Beliau memiliki visi untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan mata berkualitas.
Dengan tekad yang kuat, dokter Weny berhasil mendirikan beberapa klinik mata yang tersebar di berbagai daerah di pulau Sulawesi.
Dengan latar belakang keluarga yang menghargai pendidikan dan kerja keras, beliau berhasil menempuh jalannya sendiri dan memberikan dampak positif bagi banyak orang.
dokter Weny Gaib adalah bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita bisa mencapai apapun yang kita impikan.
Pantaslah, banyak kalangan menginginkan dokter Weny menjadi pemimpin di daerah kelahirannya. Kedekatan dokter Weny Gaib dengan warga, membuatnya dielu-elukan untuk jadi pemimpin masa depan Kotamobagu. (*)