TOTABUAN.CO KOTAMBAGU – Proyek pekerjaan drainase yang ada di Jalan Paloko Kinalang Kelurahan Kotobangun Kecamatan Kotamobagu Timur akhir-akhir ini menjadi sorotan karena dinilai amburadul.
Anggota DPRD Kota Kotamobagu Ishak Sugeha menyorot pekerjaan karena dinilai asal jadi.
Namun bagi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kotamobagu Imran Amon membantah tudingan itu. Menurut Imran pekerjaan yang sementara dilakukan suda sesuai seperti dengan rencana kerja anggaran (RKA).
“Soal sorotan dari anggota DPRD itu hal yang wajar karena melakat tugas dan fungsi mereka. Akan tetapi jika dituding asal jadi saya kira itu tidak benar,” kata Imran ketika dikonfimasi.
Menurut dia lebar drainase seperti yang disorot Ishak Sugeha sudah sesuai yang dikerjakan pihak kontraktor. Telebih lanjut dia, pekerjaan itu melewati sepanjang jalur paloko Kinalang termasuk melewati di depan kantor DPRD.
Baginya pekerjaan itu sudak sesuai begitu juga dengan lebar dan kedalaman drainase. Imran menjelaskan, bahwa selain pekerjaan drainase, ada juga pemotongan badan jalan untuk mengalihkan debit air untuk mengantisipasi luapan air yang sering terjadi dikalan hujan.
“Tidak mungkin itu dikerjakan asal jadi. Kami juga siap untuk menjelaskan, kepada DPRD jika hal itu diperlukan” tambahnya.
Proyek pekerjaa drainase itu bersumber dari APBD tahun anggaran 2018 dengan total Rp2.403.000.000 yang menangkan CV Aruman Jaya.
Sebelumnya kalangan DPRD Kota Kotamobagu menyoroti pekerjaan proyek drainase tersebut. para anggota DPRD menilai pekerjaan itu asal jadi.
“Berdasarkan hasil pemantau, pekerjaan itu dilakukan asal jadi. Coba lihat bengkok dan tidak terukur,” kata Ishak.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Kotamobagu ini menambahkan, semestinya posisi drainase pada jalan utama lurus. Selain itu sejajar dan lebar permukaan jalan harus sama.
“Dengan tarikan benang sejajar secara keseluruhan di mulai dari titik nol sampai pada akhir pelaksanaan.Bukan seperti kondisi saat pasangan batu drainasenya tidak beraturan sehingga terkesan asal jadi,” katanya.
Selain menyoroti soal kerapian, Ishak juga mempertanyakan kondisi lebar drainase dan kedalaman. Menurutnya ukuran besaran drainase yang terpasang saat ini terkesan sama ukurannya dengan drainase sebelumnya.
“Nah ini menjadi pertanyaan. Semestinya drainase yang sedang dilaksanakan ini ukurannya harus lebih besar dan lebih dalam agar bisa menampung besaran debit air yang selama ini meluap ke permukaan jalan. Tapi sama sekali tidak ada perubahan,” jelasnya.
Dianggarkannya dana untuk pelebaran drainase ini lanjutnya, karena untuk memperlancar air. Tapi dari hasil pantauan kita ukuran drainase tidak beda jauh dari sebelumnya.
“Nah, ini yang menjadi solusi terhadap persoalan ini. Tetapi kalau ukuran dan besaran Drainase tidak berubah, percuma dan mubazir,” tambah politisi Demokrat ini.
Penulis: Hasdy