TOTABUAN.CO–Umat Islam di Indonesia sebenarnya sedikit beruntung karena tinggal di negara beriklim tropis sehingga tidak perlu berlama-lama menjalani ibadah puasa. Rata-rata umat Islam di Indonesia berpuasa selama 13- 14 jam setiap harinya. Tahukah Anda, umat Islam di Kota Luleå, Swedia, harus berpuasa minimalselama 21 jam? Wah, bagaimana rasanya ya?
Ya, umat Islam di Kota Luleå, Swedia, harus berpuasa minimal selama 21 jam karena matahari sudah terbit sejak pukul 02.47, ketika ibu-ibu di Indonesia sedang menyiapkan makanan untuk sahur.
Ketika umat Islam di Indonesia sudah berbuka puasa, mereka tetap berpuasa, dan baru bisa berbuka pada pukul 23.50. Ini karena matahari di sana baru terbenam menjelang dini hari.
Berdasarkan waktu Ramadhan dari Turkish Religious Affairs Administration, waktu berbuka puasa di Kota Lulea dimulai pada pukul 23.50. Penduduk muslim kemudian menjalankan shalat maghrib, dan bergegas ke masjid untuk menjalani shalat isya dan tarawih.
Shalat tarawih dimulai pukul 00.28. Imsyak sekitar pukul 02.37. Jadi, waktu halal makan dan minum praktis kurang dari tiga jam. Itu sebabnya, umat muslim di Lulea selalu tergesa-gesa saat berbuka puasa, karena mereka juga harus bersiap dalam 38 menit untuk tarawih.
Salah seorang muslim di Lulea memang mengakui cukup sulit menjalani ibadah puasa Ramadhan selama itu. Sebagai jalan keluar, sejumlah ulama bersepakat memberikan keringanan kepada umat Islam di sana dengan berpuasa mengikuti waktu kota yang menjadi kiblat umat Islam, yaitu Mekkah.
Meski sudah diberikan solusi seperti itu, masih ada pertentangan di antara ulama-ulama Eropa yang selalu membuat pertemuan rutin menjelang Ramadhan. Sebab, kalau mengacu Mekkah dianggap tidak realistis dengan waktu edar matahari di muka bumi.
Karena itu, sebagian ulama kemudian mengambil jalan tengah, agar muslimin dan muslimat di Luela dapat mengikuti waktu kota terdekat yang durasi edar mataharinya lebih pendek.
“Aku mengikuti waktu berpuasa seperti di Kota Stockholm (ibu kota Swedia), atau Uppsala. Jadi, aku bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk mengisi energi dan menambah nutrisi. Dengan mengikuti waktu di Stockholm, aku bisa berbuka puasa pada jam setengah sepuluh malam,” ujar Amer Alramahi.
Kota Luleå terletak di pesisir pantai utara Swedia. Jumlah penduduknya hanya 75.000 jiwa, yang sebagian besar tinggal di ibukota, Norrbotten County. Sebagian penduduknya beragama Islam, dan mereka sangat taat menjalankan ajaran Islam.
Selain di Kota Luleå, penduduk muslim di Kota Malmö juga harus bertarung dengan panasnya matahari selama Ramadhan. Bahkan, kota ini hampir disinari matahari selama 24 jam sepanjang bulan Juli ini.
Subhanallah! Ada juga saudara-saudara kita yang harus menjalani puasa seberat itu, ketika umat muslim di Chile malah berpuasa hanya selama 9 jam. Bersyukurlah kita yang tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, dan jalankan perintah agama sebagus warga muslim di Lulea
Sumber Cimomot.com
Editor hasdy Fattah