TOTABUAN.CO — Bus shalawat yang mengangkut jemaah haji pulang pergi dari penginapan ke Masjidil Haram, Mekkah, kembali beroperasi Rabu (8/10) siang waktu setempat setelah dihentikan sementara sejak 29 September karena saat itu bus disiapkan untuk kegiatanArmina (wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, dan melempar jumrah di Mina).
“Sebelumnya sempat dilakukan uji coba pada Selasa (7/10) malam. Namun karena bus tidak boleh masuk terminal Ghazza maka uji coba tidak diteruskan,” kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Mekkah, Suhendro Wagiono Irsyad, di Mekkah, Rabu (8/10).
Jemaah sendiri sudah selesai melaksanakan ibadah haji sejak Selasa (7/10). Suhendro mengatakan saat ini seluruh kekuatan bus dikerahkan namun kemudian akan dikurangi secara bertahap karena mulai Kamis (9/10), jemaah haji sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air. Sebelumnya, diberitakan jumlah bus yang dikerahkan sebanyak 150 bus.
Suhendro mengatakan, saat ini bus sudah bisa masuk ke Terminal Ghazza (dekat Masjidil Haram). Namun untuk tujuan Terminal Kuday, bus belum bisa masuk karena sedang dibersihkan sehingga bus langsung memutar.
Menurut jadwal, bus shalawat ini akan beroperasi hingga 27 Oktober. Perusahaan yang melayani jemaah Indonesia adalah Rawahil dan Saptco. Pemerintah Indonesia menyiapkan 12 rute bus.
Pada tahun ini, banyak penginapan jemaah haji Indonesia di Mekkah yang jaraknya jauh dari Masjidil Haram, yakni di atas 2.000 meter (2,0 km) hingga 3.900 meter, sehingga akan menyulitkan jemaah haji yang ingin melakukan ibadah ke Masjidil Haram apalagi bagi jemaah haji yang telah berusia tua.
Untuk itu pemerintah menyediakan bus shalawat yang mengantar jemaah dari penginapan ke Masjidil Haram.
sumber: beritasatu.com