TOTABUAN.CO GAZA – Allahu Akbar…Allahu Akbar… Allahu Akbar. Kata-kata itu terdengar jelas diteriakkan warga di Jalur Gaza yang digempur rudal oleh Israel pada Selasa 8 Juli 2014 waktu setempat. Asap hitam membumbung ke angkasa, penduduk di kawasan itu pun panik bukan main. Mereka berlarian mencari perlindungan.
Akibat serangan udara yang dilakukan sejumlah jet Israel di Jalur Gaza itu, tak sedikit warga yang meregang nyawa. Bangunan-bangunan pun banyak yang hancur, rata dengan tanah.
Adegan itu terekam dalam video milik Russian Today (RT) yang belakangan diposting di YouTube, seperti Liputan6.com muat pada Rabu (9/7).
Dalam video berdurasi 1.54 menit itu, adegan demi adegan menegangkan terllihat. Kala semua orang berlari menjauhi lokasi ledakan rudal. Seorang anak laki-laki, entah siapa namanya, terjatuh saat berlari bersama orang dewasa lain. Namun ia tak gentar, langsung bangkit melanjutkan pelariannya menuju tempat yang lebih aman.
Meski jatuh, ia tak terlihat kesakitan. Hanya ketakutan yang tergambar jelas di wajah mungilnya itu. Di antara mereka yang berlarian menyelamatkan diri. Ada adegan yang tak kalah memilukan, yakni saat seorang ibu yang panik sambil menggendong kedua anak dan menggandeng seorang putri kecilnya yang menangis ketakutan. Di belakangnya juga banyak anak-anak kecil berlari sembari bercucuran air mata. Lalu ada dua warga yang sepertinya kesulitan bernapas tergelepar di tanah.
Beberapa lama kemudian, setelah dirasa aman, para lelaki pun mulai keluar dari persembunyian. Mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Mereka mendapati seorang pemuda terjepit di antara 2 beton bangunan. Dalam kondisi darah mengalir dari bagian kepala dan tubuh lainnya, ia pun dikeluarkan. Kemudian dipapah ke tempat pengobatan.
Berdasarkan informasi dari aktivis Indonesia untuk Palestina Abdillah Onim, saat ini kondisi di Gaza Siaga I. Korban tewas dan luka-luka dilaporkan terus bertambah. Masjid pun tak luput dari roket Israel, seperti masjid di Abasan Gaza selatan. Kini rumah ibadah tersebut rata dengan tanah.
“Kini seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius. Bantuan makanan pun sangat diperlukan,” kata dia.
Sumber Liputan6.com