TOTABUAN.CO–Proyek perluasan Masjidil Haram yang Jumat kemarin menewaskan 107 orang, diketahui berada di bawah andil Firma Bin Laden, dengan nominal mencapai 14 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 307,7 triliun, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (12/9).
Dalam rencana pemerintah Saudi sendiri, perluasan ditujukan agar Masjidil Haram dapat menampung jumlah jamaah lebih banyak lagi karena kepadatan meningkat setiap tahun.
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim dalam wawancara khususnya dengan merdeka.com Juli lalu mengatakan jika perluasan akan rampung seutuhnya tahun depan, 2016.
“Berkaitan dengan Masjidil Haram, ini merupakan pengurangan terakhir ibadah haji, insya Allah 2016 jumlah haji kembali seperti semula,” tuturnya pada Juli lalu di kantornya, jakarta (6/7).
Lebih jauh, proyek yang diberi judul “Increasing Capacity Mataf Project” juga turut menggandeng PT Waskita Karya asal Indonesia, yang dipercaya Grup Bin Laden untuk proyeknya di Timur Tengah.
“Pada awal 2013, Waskita kembali dipercaya oleh Grup Saudi Bin Laden untuk mengemban proyeknya di Timur Tengah, sebuah proyek yang sangat bergengsi di Mekkah dalam perluasan kapasitas Masjid Besar (Masjidil Haram), yang menjadi saksi kedatangan para jemaah haji yang jumlahnya selalu meningkat tiap tahunnya,” seperti dikutip dari laman waskita.co.id, 1 April 2013.
Direktur Utama Waskita Karya, M. Choliq, mengatakan Waskita sudah memulai proyek tersebut dari bulan April. Renovasi ini meliputi penambahan tingkat bangunan dari tiga lantai menjadi sembilan lantai.
“Renovasi Masjidil Haram di Mekkah. Masjidnya ditingkatkan jadi 9 lantai dari sekarang cuma 3 lantai,” ucapnya di April 2013.
sumber;Merdeka.com