TOTABUAN.CO — Brownis berbahan baku tepung mocav alias Modified Cassava buatan civitas Universitas Jember, berhasil tercatat sebagai rekor ke 6.694 sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Brownis Mocav yang memiliki panjang 310 centimeter, lebar 310 centimeter, dan tebal 20 centimeter, dibuat untuk peringatan Dies Natalis Unej ke-50. Biaya pembuatan mencapai Rp 60 juta, menghabiskan 325 kg tepung mocav, 500 kg telur, 300 kg minyak goreng, dan 300 kg gula pasir. Sebagai penanda peringatan 50 Tahun Unej, brownis itu diberi toping tulisan 50.
Kuliner itu dibuat selama dua hari, dengan melibatkan 100 orang. Mereka membuat ukuran 30 Cm x 10 Cm hingga terkumpul 1.500 kue yang lalu disatukan hingga menjadi brownis mocav raksasa.
“Membutuhkan waktu dua hari untuk membuatnya,” ujar keua panitia sekaligus dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Ahmad Nafi.
Manajer Senior Muri Paulus Pangka mengatakan, brownis tersebut berbeda dari brownis pada umumnya. “Biasanya kan terbuat dari tepung terigu, namun ini terbuat dari tepung mocav. Inovasi baru yang patut diapresiasi, juga ukurannya besar yang belum terpecahkan di tempat lain,” ujar Paulus.
Sebelumnya Unej juga pernah mencatatkan rekor di MURI, untuk bendera terbanyak mencapai 3.689 bendera. Masyarakat dan civitas Unej antusias terhadap pemecahan rekor brownis mocav raksasa itu. Mereka mengerubungi brownis itu untuk melihat dari dekat. Dan setelah dicatat oleh Muri, brownis itu dipotong dan dibagikan kepada pengunjung.
Peneliti mocav Unej Prof Achmad Subagio mengatakan, inovasi tepung mocav bisa menggantikan tepung terigu. “Kalau terigu bisa digantikan maka membantu ketahanan pangan bisa terjaga,” katanya.
sumber : kompas.com