TOTABUAN.CO — Seorang anggota tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa terbunuh ketika mengikuti latihan militer gabungan Prancis dan PBB. Pihak PBB menyatakan tempat latihan militer itu terkena roket di sebelah utara Kota Mali, Kidal.
Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab dalam serangan tersebut. Namun, gerakan ekstremis yang beroperasi di Mali Utara diduga sebagai pelaku karena kerap melakukan serangan ke pasukan asing belakangan ini. Jumat kemarin, tercatat sembilan anggota penjaga perdamaian PBB terbunuh.
Menurut Juru Bicara Pasukan PBB yang dikenal dengan MINUSMA, Olivier Salgado, enam hingga delapan roket terus menembaki tempat pelatihan militer yang sedang mereka huni. “Satu tentara MINUSMA tewas dalam serangan itu,” kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters, Rabu (8/10/2014).
Namun, Jubir MINUSMA itu tidak memberi penjelasan lebih rinci dari negara mana tentara penjaga perdamaian tersebut. Tidak ada laporan lebih lanjut mengenai korban jiwa dari kubu pasukan Prancis dalam tembakan roket tersebut.
Sementara itu, sebuah televisi Senegal menyatakan penjaga perdamaian yang tewas dalam serangan tersebut merupakan satu dari anggota kontingen Senegal yang ikut ambil bagian dalam misi PBB.
Penjaga perdamaian PBB memang berada di Mali bagian utara untuk membantu mengamankan negara tersebut. Saat ini sejumlah gerakan separatis dan pemberontak sedang menguasai wilayah utara. Mereka memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang tercipta setelah terjadi kudeta pada 2012.
sumber: okezone.com