TOTABUAN.CO – Militer Inggris dan Yordania rupanya secara diam-diam menurunkan pasukan khusus mereka di Libya buat memerangi kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Raja Yordania Abdullah II Ibnu Hussein, pasukan elit Inggris SAS sudah dikerahkan ke Libya buat bekerjasama dengan intelijen Yordania melawan ISIS.
Pernyataan dari Raja Yordania itu adalah konfirmasi resmi pertama yang menyebutkan Inggris memang beroperasi di Libya melawan ISIS.
Situs Middle East Eye memperoleh dokumen berisi informasi soal pertemuan antar Raja Abdullah II dengan pejabat kongres Amerika Serikat pada Januari lalu. Dalam pertemuan di AS itu Raja Abdullah menyatakan Inggris sudah menurunkan pasukannya untuk membantu militer Yordania.
Raja Abdullah ketika itu juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Ashton Carter, tapi tidak dengan Presiden Barack Obama yang saat itu beralasan sedang ada jadwal lain yang bentrok, seperti dilansir Middle East Eye, Senin (28/3).
Dalam pertemuan dengan para politisi AS itu Raja Abdullah, Menteri Luar Negeri Nasser Judeh dan Direktur Politik Pengadilan Kerajaan Manar Dabbas menjelaskan panjang lebar bahwa perang melawan ISIS ini adalah awal dari Perang Dunia Ketiga yang dimulai dari Indonesia hingga California.
“Masalahnya lebih besar dari ISIS, ini adalah Perang Dunia Ketiga. Saat ini umat Kristen, Yahudi, bekerjasama dengan muslim melawan Khawarij,” kata Abdullah menyebut kelompok yang dikenal di masa Islam awal sebagai kaum yang menyimpang dari Islam.
Ketua parlemen AS Paul Ryan menyatakan pemerintah Amerika tidak melihat hal itu sebagai alasan berperang. Abdullah mendesak AS dan Rusia agar bekerjasama untuk mengalahkan ISIS.
“Masalahnya masih banyak negara yang merasa hidup dalam perang dingin. Mereka harus melewati masa itu dan fokus pada perang dunia ketiga,” kata Abdullah.
sumber:merdeka.com