TOTABUAN.CO – Mesir menyerukan komunitas internasional untuk mengintervensi kelompok militan yang menamakan dirinya Negara Islam (ISIS) di Libya.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengatakan yang terjadi di Libya merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia.
Pernyataan ini dikeluarkan saat Mesir melakukan pengemboman atas sasaran-sasaran ISIS sebagai tanggapan terhadap video pemenggalan 21 orang Kristen Mesir.
Libya berada dalam kekacauan sejak tahun 2011, dengan adanya kelompok misili yang bertempur untuk menguasai wilayah dan dua kubu yang bersaing di pemerintahan.
Namun wartawan BBC mengatakan dunia internasional tidak terlalu bersemangat untuk melibatkan militer mereka dengan tekanan masih tetap pada usaha menemukan jalan keluar politik dan diplomatik bagi masalah negara itu.
Presiden Sisi sudah berbicara lewat telepon dengan Presiden Perancis, Francois Hollande, dan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, mengenai situasi Libya.
Ia juga sudah mengirimkan Menteri Luar Negeri Sameh Shukri ke New York untuk berkonsultasi dengan para pejabat PBB.
sumber: kompas.com