TOTABUAN.CO– Otoritas Malaysia kembali menemukan empat jenazah korban kapal tenggelam di Pantai Tanjung Kelise, Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Penemuan ini menambah jumlah jenazah yang ditemukan pada Rabu (27/1), menjadi sembilan orang, sehingga total korban mencapai 22 orang.
Jenazah yang ditemukan diduga merupakan korban tewas kapal yang terbalik akibat ombak setinggi tiga meter. Sebelumnya pada Selasa (26/1), otoritas Malaysia menemukan 13 jenazah korban kapal tenggalam Pantai Tanjung Kelise, yang segera dikirimkan ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Malaysia.
Proses identifikasi terhadap 13 korban dimulai sejak Rabu dan terus berlangsung hingga malam. Alhasil, dua jenazah berhasil diidentifikasi.
Identifikasi dilakukan langsung oleh keluarga yang berada di Malaysia dengan didampingi tim satgas Perlindungan Warga Negara Indonesia Konsulat Jenderal RI Johor Bahru.
“Satu di antara jenazah yang berhasil diidentifikasi akan dipulangkan ke Indonesia pada hari Kamis, 28 Januari 2016,” bunyi pernyataan KJRI Johor Bahru.
Dalam insiden ini, KJRI Johor Bahru memaparkan bahwa sejumlah dokumen ditemukan bersama para jenazah. Dokumen tersebut berupa paspor Indonesia, KTP, SIM Indonesia dan Malaysia, I-Kad Pekerja, dan Kartu Anggota Pramuka. Dokumen tersebut masih harus dicocokkan kembali dengan jenazah yang ditemukan.
“Otoritas berwenang Malaysia masih terus memantau apabila ada korban lain di sekitar lokasi kejadian,” bunyi pernyataan KJRI Johor Bahru.
Wilayah Johor merupakan salah satu pintu keluar masuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Malaysia, baik secara legal maupun ilegal.
Kasus kapal karam atau tenggelam yang membawa WNI ilegal telah beberapa kali terjadi di wilayah perairan Johor. Namun, kepastian jumlah korban dalam insiden ini sulit dipastikan karena kapal yang membawa WNI ilegal tidak memiliki manifest perjalanan.
Hingga kini, upaya identifikasi korban terus dilanjutkan dan diharapkan keluarga yang merasa kehilangan, agar tetap bersabar menunggu hasil pantauan selanjutnya.
Sumber:cnnindonesia.com